Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi Minta Pemda Monitor Wilayah Rawan KLB

Presiden Joko Widodo mewanti-wanti kepada pemerintah daerah agar memonitor wilayahnya.
Presiden Joko Widodo/Antara-Andika Wahyu
Presiden Joko Widodo/Antara-Andika Wahyu

Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mewanti-wanti kepada pemerintah daerah agar memonitor wilayahnya.

Hal tersebut disampaikan Presidem Joko Widodo terkait wilayah rawan KLB campak dan gizi buruk.

Presiden mengambil contoh kasus KLB campak dan gizi buruk di Kampung Nakai, Distrik Pulau Tiga dan Kota Agats, Provinsi Papua.

"Pemda harus terus melihat, selalu memantau, mengelilingi daerah yang diperkirakan terjangkit penyakit dan gizi buruk," kata Presiden Jokowi, di Stadion Utama GBK Jakarta, Minggu (14/1/2018) malam.

Presiden yang didampingi Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan medan di kawasan yang mengalami KLB itu sangat berat.

"Kita lihat medan di sana sangat berat, contoh di Nduga, jalan ke Wamena saja empat hari, ke Asmat juga sama, lewat rawa, gunung, hambatan sangat berat dan biaya juga mahal," katanya.

Menurut Jokowi, dengan kondisi seperti itu, pemda juga harus selalu memantau, mengelilingi daerah yang diperkirakan terjangkit penyakit atau banyak kasus gizi buruk.

Ia menyatakan untuk KLB campak di Papua, tim dari Kementerian Kesehatan sudah dikirim ke daerah itu beberapa waktu lalu.

"Yang kasus campak, Kemenkes sudah mengirim tim mulai September 2017 masuk ke sana. Memang medan sangat sulit," katanya pula.

Menurut Presiden, pemda sudah tahu apa yang harus dilakukan jika ada kondisi KLB.

"Tim dari Kemenkes juga terus dikirim dan pemda di sana juga ada rumah sakit. Penanganan yang terbaik adalah oleh daerah. Menteri sudah saya perintahkan untuk menangani kalau ada hal-hal yang luar biasa," kata Presiden.

Sebelumnya dilaporkan telah terjadi KLB campak dan juga adanya gizi buruk di Kampung Nakai, Distrik Pulau Tiga dan Kota Agats, Provinsi Papua.

Sampai 8 Januari 2018 tercatat tujuh balita dengan gizi buruk dirawat di RSUD, lima di antaranya positif campak.

Pada 9 Januari 2018 tercatat di Kampung Nakai, Distrik Pulau Tiga,  dua balita meninggal dunia, dan di Kota Agats tercatat 12 kasus campak dan tujuh kasus gizi buruk.

Tim kesehatan sedang melakukan inspeksi ke kampung-kampung di Distrik Basim untuk pengobatan campak, gizi kurang dan gizi buruk.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper