Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah KRI I Gusti Ngurah Rai, Panglima TNI Dorong Penyelesaian 2 Kapal Perusak Lainnya

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya akan segera menyelesaikan 2 kapal perusak kawal rudal lainnya setelah KRI I Gusti Ngurah Rai-332.
: Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyerahkan lonceng ke Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 Kolonel Pelaut Endra Hartono./Bisnis.com
: Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyerahkan lonceng ke Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 Kolonel Pelaut Endra Hartono./Bisnis.com

Kabar24.com, DENPASAR -- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya akan segera menyelesaikan 2 kapal perusak kawal rudal lainnya setelah KRI I Gusti Ngurah Rai-332.

Hal ini sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) 2014-2019 yang memuat ada 4 jenis kapal perusak kawal rudal yang seharusnya dirampungkan. Sementara, hingga Januari 2018 sudah ada 2 kapal perusak kawal rudal yang diresmikan yakni KRI Raden Eddy Martadinata-313 pada April 2017 lalu dan KRI I Gusti Ngurah Rai yang diresmikan Rabu (10/1/2018). Dua kapal sisanya akan segera direalisasikan hingga batas waktu renstra ini atau pada 2019.

Dia mengakui jumlah kapal perang yang dimiliki Indonesia saat ini belum ideal. Namun, pihaknya terus berupaya untuk memenuhi minimum essential post yakni kekuatan pertahanan yang memadai dengan fokus pembangu nnan dan modernisasi alutista berserta teknologi.

"Kalau kita berbicara ideal itu masih kurang banyak," katanya, Rabu (10/1/2018).

Kata dia, ada 3 Renstra yang telah dibuat, yakni yang pertama pada 2009-2014 dengan 30% kekuatan pertahanan telah teralisasi. Kemudian, pada Resntra kedua yakni 2014 sampai 2019 dengan target realisasi 30%. Terakhir, renstra ketiga pada 2019-2024 dengan realisasi 40% penyelesaian. Diharapkan, berakhirnya renstra ketiga pada 2024 nanti maka sistem pertahanan Indonesia akan semakin memadai.

"Akhir Renstra ketiga semoga apa yang kita inginkan akan segera terealisasi," katanya.

Selain merencanakan pengadaan kapal perang, dalam Rensra kedua ini, pihaknya juga berusaha merealisasikan sistem pertahanan lainnya. Seperti beberapa waktu lalu, Kementerian Pertahanan telah menerima 3 pesawat serang jenis pendek yakni 1 unit pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dan 2 unit helicopter AS565 Mbe Panther Anti Kapal Selam (AKS). Termasuk pula penampahan alutista seperti radar dengan target 32 dan baru terealisasi 20.

"Kemudian yang lain secara bertahap pengganti pesawat sokoi yang mudah- mudahan dalam bulan-bulan ini segera terealisasi," katanya.

Sementara, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta mengatakan keseluruhan renstra dari pertama hingga ketiga merealisasi sebanyak 175 kapal perang. Sementara saat ini, Indonesia telah memiliki 300 kapal perang dalam berbagai kondisi.

Diakuinya, kapal perang I Gusti Ngurah Rai merupakan salah satu kapal perang paling modern yang dimiliki Indonesia. Sebab, memiliki berbagai macam fasilitas seperti torpedo AKS A-2444S yang mampu mengincar sasaran di perairan laut dangkal, Meriam Close In Weapon System (CIWS) Millenium Gun 35 mm yang berfungsi menangkis serangan udara dan ancaman permukaan jarak dekat. Kapal ini juga memiliki mode siluman atau steath agar tidak mudah terdeteksi.

"Ini kapal lengkap dan terbaik," sebutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper