Kabar24.com, JAKARTA - Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementeria Agama diminta agar membangun Pusat Kajian Manuskrip Keagamaan Nusantara.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan sudah semestinya Indonesia sebagai negara yang begitu besar mempunyai Pusat Kajian Manuskrip Keagamaan Nusantara.
“Ini penting untuk menjawab ekspektasi masyarakat yang begitu besar kepada Kementerian Agama," kata Menag dalam Forum Group Discussion (FGD) tentang Perpustakaan Khazanah Agama dan Keagamaan di Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Menag, dikutip dari situs resmi Kementerian Agama, menjelaskan Indonesia kaya akan manuskrip keagamaan yang tersebar di masyarakat hingga dewasa ini, puluhan ribu di antaranya dalam kondisi memprihatinkan.
Proses pembangunan pusat manuskrip itu, lanjutnya, agar dimulai secara bertahap, misalnya dengan digitalisasi naskah, dan membuat film-film dokumenter sebagai bentuk konservasi warisan ini.
“Untuk mewujudkan hal ini, perlu penyesuaian dan modifikasi sejumlah program yang mendukung," ujarnya.
Baca Juga
Lukman juga meminta agar Litbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Kemenag segera menyelesaikan penyempurnaan regulasi terkait Buku Pendidikan Agama.
Sebab, imbuhnya, ada Undang-Undang No.3 Tahun 2017 yang menjadikan Kemenag sebagai institusi untuk menguji kesahihan buku-buku pendidikan agama, baik yang belum maupun sudah terbit.