Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bali Bidik Pasar Timur Tengah

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Ni Wayan Kusumawathi akan mengoptimalkan ekspor produk spa ke Timur Tengah pada tahun ini.
Kota Dubai/emirates247.com
Kota Dubai/emirates247.com

Kabar24.com, DENPASAR -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Ni Wayan Kusumawathi akan mengoptimalkan ekspor produk spa ke Timur Tengah pada tahun ini.

Dia mengakui sejak tahun lalu, Bali telah mencoba memasuki pasar Timur Tengah, hanya saja belum dilakukan secara optimal.

Kini, untuk merealisasikan impian itu, pihaknya tengah mendorong industri pembuat produk spa di Bali untuk mengekspor barangnya ke Timur Tengah.

Selain itu dia juga akan menggencarkan kerja sama dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC).

"Di sana permintaan produk yang bagus itu produk spa dan minyak sirih," katanya, Senin (8/1/2018).

Kata dia, banyak tenaga kerja asal Indonesia khususnya Bali yang mengadu nasib di Timur Tengah menjadi terapis. Lantaran hal itu pula, menjadikan Timur Tengah sebagai negara tujuan ekspor produk spa sangatlah tepat.

"Kita harapkan selain usernya orang Indonia produknya juga dari Indonesia," katanya.

Selain Timur Tengah, pasar Eropa Timur dan Afrika juga mulai dilirik. Adapun produk dari Bali yang akan diekspor ke Eropa Timur yakni produk kopi. Sementara ke Benua Afrika yakni outdoor decoration.

"Kita saat ini memang berusaha menyasar pasar-pasar tradisional selain Timur Tengah tapi juga ke Eropa Timur dan Afrika," sebutnya.

Sementara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, sebagian besar ekspor pada Januari- November 2017 ditujukan ke Amerika Serikat dengan persentase sebanyak 28,38%, 9,04% dari Australia, Jepang sebanyak 7,49%, Singapura 7,43%, dan Tiongkok sebanyak 5,48%.

Dia mengharapkan dengan masuknya Timur Tengah, Eropa Timur, dan Afrika menjadi Negara tujuan akan meningkatkan nilai ekspor Bali. Adapun nilai ekspor komoditas di Bali ke sejumlah negara meningkat 21,08% pada perhitungan Januari-November 2017 menjadi US$624 dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper