Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pemindahan Ibu Kota : Presiden Minta Detail Kajian. Ini Indikator yang Ditimbang

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/ Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan Presiden mengarahkan untuk membahas kajian ini lebih detail lagi.
Hadijah Alaydrus
Hadijah Alaydrus - Bisnis.com 04 Januari 2018  |  12:43 WIB
Pemindahan Ibu Kota : Presiden Minta Detail Kajian. Ini Indikator yang Ditimbang
Ilustrasi: Palangkaraya, Kalimantan Tengah - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA--Badan Perencanaan Pembangunan Nasional telah melaporkan hasil kajian awal terkait wacana pemindahan ibu kota.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/ Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan Presiden mengarahkan untuk membahas kajian ini lebih detail lagi.

"Ya, sudah disampaikan dengan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing kandidat," ungkap Bambang, Kamis (4/1/2017).

Adapun indikator yang dipertimbangkan terkait kandidat ibu kota tersebut antara lain luas lahan yang tersedia atau tanah yang sudah dibebaskan, dimensi kebencanaan, dan ketersediaan infrastruktur.

Ketersediaan infrastruktur ini sangat penting. Pasalnya, pembangunan kota baru akan lebih efisien jika kota tersebut jaraknya tidak terlalu jauh dari infrastruktur yang dibutuhkan.

Sayangnya, Bambang belum memberikan informasi tentang nama kandidat kota baru tersebut.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengungkapkan pemerintah mengantongi 3 provinsi yang akan menjadi kandidat ibu kota baru, yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kalimantan Ibu Kota Dipindah
Editor : Saeno

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top