Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kembangkan Apron, Bandara Ngurah Rai Pilih Reklamasi

PT Angkasa Pura I berencana melakukan reklamasi guna memperluas parking stand dan apron area sehingga jumlah pesawat terpakir bisa ditambah saat Annual Meeting 2018 International Monetary Fund (IMF) dan Kelompok Bank Dunia (World Bank/WB) pada Oktober 2018.
Sejumlah pesawat diparkir di landasan pacu saat penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai, di Badung, Bali, Rabu (29/11)./ANTARA-Wira Suryantala
Sejumlah pesawat diparkir di landasan pacu saat penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai, di Badung, Bali, Rabu (29/11)./ANTARA-Wira Suryantala

Bisnis.com, MANGUPURA - PT Angkasa Pura I berencana melakukan reklamasi guna memperluas parking stand dan apron area sehingga jumlah pesawat terpakir bisa ditambah saat Annual Meeting 2018 International Monetary Fund (IMF) dan Kelompok Bank Dunia (World Bank/WB) pada Oktober 2018.

General Manager Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi mengatakan saat gelaran IMF-WB 2018 nanti, akan ada sekitar 15.000 delegasi yang masuk melalui bandara Ngurah Rai. Jumlah ini belum termasuk pesawat komersil.

Dengan demikian, diperlukan pengembangan apron agar pergerakan penumpang terlaksana dengan baik. Dia menyatakan pengembangan Apron hanya dapat dilakukan di laut karena tidak ada tanah memadai yang dapat digunakan.

Sebenarnya, ada dua cara yang ditempuh bila mengembangkan apron di laut. Pertama, dengan membangun tiang pancang. Kedua, dengan melakukan reklamasi.

Hanya saja, bila menggunakan tiang pancang maka pergerakan pesawat akan terbatas. "Saya prediksi tiang pancang kita harus berhenti beroperasi 12 jam," ujarnya, Rabu (3/1/2018).

Menurut Yanus, pilihan yang paling memungkinkan adalah dengan reklamasi. Adapun ketinggian tanah yang direklamasi yakni 3 meter.

"Kalau disetujui reklamasi lebih enak lagi, bandara tetap beroperasi normal. Kami hanya urug pantai saja yang ketinggiannya sekarang cuma 3 meter karena di situ sudah batu karang semua," sebutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper