Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Urea Bersubsidi Di Sumsel Aman Hingga Februari 2018

PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) memastikan ketersediaan pupuk urea bersubsidi di Sumatra Selatan (Sumsel) dalam kondisi aman hingga Februari 2018.
PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang memastikan ketersediaan pupuk urea bersubsidi di Sumatra Selatan (Sumsel) dalam kondisi aman hingga Februari 2018./Bisnis-Dinda Wulandari
PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang memastikan ketersediaan pupuk urea bersubsidi di Sumatra Selatan (Sumsel) dalam kondisi aman hingga Februari 2018./Bisnis-Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang memastikan ketersediaan pupuk urea bersubsidi di Sumatra Selatan (Sumsel) dalam kondisi aman hingga Februari 2018.

Direktur Utama PT Pusri Palembang Mulyono Prawiro mengatakan total ketersediaan pupuk urea bersubsidi per 28 Desember 2017 mencapai 21.225 ton. Pihaknya telah menyediakan pupuk dalam kemasan ritel mulai dari 25 kilogram hingga 1 kilogram di pasaran.

"Stok itu tersebar di produsen, distributor dan pengecer," katanya saat acara pengantongan pupuk terakhir dan perdana di tahun 2018, Jumat (29/12).

Stok yang disiapkan di gudang-gudang lini III wilayah Sumsel berada di atas ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) dan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan). Selain itu, masih ada persediaan urea curah di pabrik Palembang sebanyak 123.001 ton dan urea in bag sebesar 1.155 ton.

Penyaluran pupuk urea bersubsidi untuk Sumsel dibantu 34 distributor dengan pengecer sebanyak 646 kios. Penyaluran juga ditunjang oleh tujuh unit gudang di lini 3.

"Empat gudang milik di antaranya gudang open storage Komplek Pusri, GPP Palembang, GPP Martapura dan GPP Lubuk Linggau. Sementara itu, tiga gudang lainnya merupakan gudang sewa," sebut Mulyono.

Adapun penyaluran pupuk bersubsidi yang menjadi tanggung jawab perusahaan selain di Sumsel, mencakup Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta dan Kalimantan Barat.

Terkait produksi, secara keseluruhan produksi pabrik eksisting untuk urea mencapai 2,21 juta ton atau naik dari realisasi 2016 yang sebanyak 1,67 juta ton.

Sementara itu, produksi amonia pada 2017 sebanyak 1,53 juta ton atau meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 1,22 juta ton. Produksi NPK juga tumbuh dari 71.810 ton menjadi 88.997 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper