Kabar24.com, JAKARTA—DPP Partai Golkar meminta Khofifah Indar Parawansa mempertimbangkan kembali calon pendampingnya dalam kontestasi pilkada Jawa Timur 2018 atas permintaan kader DPD I Partai Golkar di provinsi tersebut.
Sebelumnya, DPP Partai Golkar sudah menetapkan Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur dengan calon wakil gubernur Bupati Kabupaten Trenggalek Emil Dardak.
Akan tetapi, setelah pergantian ketua umum partai berlambang beringin tersebut dari Setya Novanto kepada Airlangga Hartarto, DPP Partai Golkar melakukan evaluasi dukungan terhadap beberapa calon kepala daerah.
“Jawa Timur calon Gubernur tidak ada evaluasi kami tetapkan untuk dilanjutkan. Wakilnya kita mengharapkan Ibu Khofifah bisa melakukan evaluasi melihat kondisi daerah dan pertimbangan untuk pemenangan. Itu harapan Golkar. Dan menyerahkan kepada Ibu Khofifah karena kita tidak bisa melakukan intervensi, karena tidak hanya untuk pemenangan tapi termasuk keberlangsungan menjamin stabilitas pemerintahan ke depan,” kata Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid, Jumat (22/12/2017).
Menurutnya, ada saran dan pandangan dari kader DPD I Partai Golkar, jika masih bisa ditinjau calon wakil dari Khofifah, diharapkan ada pergantian. Tapi, jika Khofifah tetap menghendaki Emil, Partai Golkar sepenuhnya akan menerima.
“Antara lain diusulkan Pak Ipong, Bupati Ponorogo. Hanya pertimbangan pemenangan saja. Tapi juga dikatakan bahwa ini hanya usulan diserahkan sepenuhnya kepada Ibu Khofifah. Kalau Ibu Khofifah tetap pada Pak Emil maka Golkar tidak ada masalah karena sudah ditetapkan ada SK-nya,” ujarnya.
Baca Juga
Menurut Nurdin, perbedaan pendapat tersebut diharapkan bisa menjadi pertimbangan. Sebabnya, untuk memenangkan pilkada diperlukan solidnya instrumen partai..
Terkait pilkada Jawa Tengah, dia menyebut provinsi tersebut menjadi satu-satunya daerah yang masih sangat cair dan dinamis. Dia mengatakan, Partai Golkar belum menemukan gambaran kepada siapa akan berkoalisi dan siapa calon yang akan diusulkan.
“Tapi kami sudah lakukan lobi dan simulasi. Tidak ada kader Golkar potensial di sana. Kami sangat fleksibel. Harapannya siapa pun yang dicalonkan wakilnya dari Golkar. Itu sasaran Golkar untuk Jateng tidak untuk gubernur tapi wakil gubernur,” tuturnya.