Kabar24.com, JAKARTA - Pemerintah Korea Utara menolak tawaran dialog tanpa syarat yang diajukan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson.
Pernyataan ini disampaikan lewat media corong Partai Pekerja Korea Utara, Rodong Sinmun, pada Rabu (20/12/2017).
"DPRK tidak tertarik untuk berdialog dengan AS, yang dicemooh oleh dunia internasional karena gagal mengurusi urusan internalnya," begitu pernyataan yang dilansir di Rodong Sinmun.
DPRK adalah singkatan dari Democratic People's Republic of Korea. Pernyataan itu juga meminta AS agar menghentikan kebijakan tidak bersahabat terhadap Korea Utara sejak awal untuk menyelesaikan isu antara kedua negara.
"Kebijakan itu menyatakan DPRK sebagai musuh," begitu bunyi pernyataan tadi. Pernyataan ini juga meminta AS agar mau koeksis dengan Korea Utara sebagai negara kekuatan nuklir.
Seperti diberitakan pada pekan lalu, Menlu AS, Rex Tillerson, mengatakan AS siap berdialog dengan Korea Utara tanpa persyaratan. Namun, belakangan dia meralat pernyataannya itu dengan menyatakan pemerintah Korea Utara harus menunjukkan negara itu layak untuk maju ke meja perundingan dengan menunjukkan perilaku yang tidak mengancam negara-negara lain.
Baca Juga
Ini terkait uji coba senjata rudal antarbenua dan bom nuklir yang dilakukan rezim Kim Jong Un sejak beberapa tahun terakhir. Pada saat yang sama, Pemerintah AS dikabarkan menyiapkan resolusi baru untuk meningkatkan tekanan kepada Korea Utara.
Ini berupa pemberian sanksi kepada sepuluh kapal yang diduga melanggar sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada Korea Utara.
Resolusi ini sedang dibahas dengan sejumlah negara seperti Cina, yang menjadi sekutu dekat Korea Utara, agar disahkan dalam sidang DK PBB.
Secara terpisah, Presiden Korea Selatan Moon Jae In mengatakan bersedia mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea menjelang digelarnya Olimpiade Musim Dingin Korea Selatan. Ini akan dilakukan dengan menghentikan latihan bersama yang biasa digelar dengan AS dan Jepang.
"Saya sudah bicara soal ini ke AS dan sedang dikaji. Tapi ini semua tergantung sikap Korea Utara sendiri," kata Moon.