Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inilah Serangan Pada Angkutan Massal Di Seluruh Dunia

Serangan bom terhadap sistem transit massal di berbagai belahan dunia sudah berlangsung sejak lama.
Petugas menolong seorang korban ledakan di stasiun bawah tanah Parsons Green, London, Inggris./Reuters
Petugas menolong seorang korban ledakan di stasiun bawah tanah Parsons Green, London, Inggris./Reuters

Bisnis.com, LONDON - Seorang pria Bangladesh membawa sebuah bom buatan sendiri yang diikat ke tubuhnya di sebuah pusat komuter New York pada jam sibuk pada  Senin (11/12/2017), melukai dirinya sendiri dan tiga lainnya di tempat yang oleh Walikota New York  Bill de Blasio disebut sebagai percobaan serangan teroris.

Sistem transit massal telah diserang di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa kejadian penting:

15 September 2017 - London: Sebuah bom rakitan di kereta komuter pada jam sibuk di London menelan sebuah kereta api dan melukai 30 orang, tetapi tampaknya gagal meledak sepenuhnya. Beberapa orang menderita luka bakar dan lainnya terluka dalam sebuah penyerbuan yang hendak  melarikan diri dari stasiun. Seorang remaja yang pindah ke Inggris setelah orang tuanya terbunuh di Irak dijadwalkan  diadili pada  Maret.

20 Juni 2017 - Brussels: Seorang warga negara Maroko mencoba meledakkan sebuah bom koper yang dilengkapi dengan paku dan botol gas di stasiun kereta Central.  Seorang tentara menembak mati orang tersebut, yang menurut jaksa dicurigai mendukung kelompok radikal negara Islam. Bom yang diledakkan sebagian tidak menyakiti siapa pun.

3 April 2017 - St Petersburg: Seorang pembom bunuh diri membunuh 16 orang dan melukai lebih dari 40 orang di sebuah kereta metro. Tersangka, penduduk asli bekas republik Sovyet Kirgistan, telah menyewa sebuah apartemen di kota itu sebulan sebelum serangan tersebut terjadi. Sebuah kelompok yang sedikit dikenal yang disebut Batalyon Imam Shamil mengaku bertanggung jawab dan mengatakan bahwa pembom tersebut bertindak atas perintah Al Qaeda.

22 Maret 2016 - Brussels: Seorang pembom bunuh diri meledakkan sebuah bom di sebuah kereta di stasiun kereta bawah tanah kota Maelbeek, sekitar satu jam setelah serangan bom di bandara utama.  Sedikitnya 30 orang tewas dalam serangan tersebut.

29 Maret 2010 - Moskow: Serangan bom bunuh diri pada kereta yang dikemas di dua stasiun kereta bawah tanah  menewaskan sedikitnya 39 orang dan melukai lebih banyak lagi. Sebuah kelompok gerilyawan Islam Rusia mengaku bertanggung jawab atas pemboman tersebut.

7 Juli 2005 - London: Empat orang Islam Inggris melakukan serangan bom bunuh diri di tiga kereta bawah tanah London dan sebuah bus, menewaskan 52 orang.

11 Maret 2004 - Madrid: Sepuluh bom dikemas ke dalam tas olahraga dan diledakkan oleh ponsel yang merobek empat kereta komuter, menewaskan lebih dari 190 orang dan melukai lebih dari 1.800 orang. Tiga minggu kemudian, tujuh orang meledakkan diri di sebuah apartemen di pinggiran kota setelah polisi menutupnya.

3 Desember 1996 - Paris: Sebuah bom meledak di stasiun Port Royal, menewaskan empat orang dan melukai 90 lainnya.

17 Oktober 1995 - Paris: Sebuah bom meledak di kereta ekspres di Paris, melukai 28 orang.

25 Juli 1995: - Paris: Tabung gas dengan bubuk hitam, kuku dan baut meledak pada kereta komuter di pinggiran kota yang sibuk  di sebuah stasiun di jantung kota Latin Quarter yang terkenal di kota itu. Sedikitnya tujuh orang tewas dan 86 lainnya luka-luka dalam ledakan tersebut, yang dipersalahkan pada militan Islam Aljazair.

20 Maret 1995 - Tokyo: Anggota kultus kiamat Aum Shinrikyo merilis gas sarin dalam serangan terkoordinasi pada sistem kereta bawah tanah pada jam sibuk pagi hari, menewaskan 13 orang dan membuat ribuan orang lainnya sekarat.

Desember 1994 - New York: Sebuah bom meledak di sebuah kereta  bawah tanah yang ramai di Manhattan bagian bawah, melukai 48 orang, termasuk pembom, Edward Leary, 50.  Enam hari sebelumnya, sebuah bom api yang ditanam oleh Leary meledak di sebuah kereta bawah tanah di bagian Harlem Manhattan, melukai dua remaja Leary dihukum  94 tahun penjara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper