Kabar24.com, JAKARTA - Jurnalis dan pakar kuliner Bondan Haryo Winarno meninggal pada Rabu (29/11/2017) di ICU RS Harapan Kita Jakarta sekitar pukul 09.05 WIB.
Selain menjadi pakar kuliner, pebisnis, dan wartawan Bondan Winarno pernah maju menjadi calon anggota legislatif (caleg) saat pemilu di tahun 2014. Bondan maju sebagai caleg dari Partai Gerindra untuk daerah Pemilihan Jakarta II yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan luar negeri.
Menurut mantan manajer kampanye Bondan Winarno, Gary, yang ditemui di rumah duka RS Harapan Kita, Rabu (29/11/2017), tujuan almarhum menjadi calon legislatif adalah untuk memperjuangkan gizi bagi rakyat Indonesia.
Tapi, saat pemilu legislatif itu, Bondan Winarno gagal. Ketika ditanya apa penyebab kegagalan itu, Gary mengatakan kemungkinan karena dirinya masih sangat muda dan kurang pengalaman.
Gary adalah satu dari sekian banyak anggota komunitas Jalan Sutra (JS). Dia bergabung dengan JS sejak kanak-kanak, karena selalu ikut ibunya jika bertemua dengan komunitas JS. Dari situlah, Gary mengenakl Bondan Winarno.
Baca Juga
“Pak Bondan bukan sekadar pakar kuliner. Dia memperjuangkan gizi, pangan yang penting buat rakyat,” ujarnya.
Gary menambahkan Bondan Winarno adalah sosok pemimpin yang tegas, termasuk pada anggota komunitas JS. Meski teman, katanya, Bondan tetap menegur bila melakukan kesalahan. Hal senada diutarakan Inayah Wahid, putri mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gusdur.
Menurut Inayah Bondan Winarno yang dikenal dengan tagline ‘maknyus’ ini bukan sekadar pakar kuliner. Dia menilai ada persepsi yang salah di tengah masyarakat, karena hanya melihat pendiri JS itu sebagai pakar kuliner atau ‘pakar maknyus’.
Padahal, kata Inayah, Bondan Winarno adalah tokoh yang unik dan berbeda dengan kebanyakan pemimpin saat ini.