Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta pihak terkait tidak mempersulit turis di Bali selama masa erupsi Gunung Agung.
Hal tersebut disampaikan dalam video conference dengan Pemerintah Provinsi Bali dan seluruh jajaran muspida di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (28/11/2017).
"Turis harus diurus dengan benar. Jangan ada pungutan-pungutan karena ini force majure, " katanya.
Dia juga memastikan koordinasi antar seluruh instansi berjalan lancar, mulai dari Balai Vulkanologi, Basarnas, BNPB hingga Kementerian Pariwisata.
Berdasarkan pantauan terakhir, kata Luhut, ledakan di dalam kawah memang cukup serius. Namun, dia menegaskan tak ada lontaran batu sebagaimana informasi yang beredar.
"Kalau ada info seperti itu, itu sesat, " imbuhnya.
Luhut juga memerintahkan pihak bandara untuk selalu memantau dan mengevaluasi perkembangan penerbangan setiap 6 jam sekali. TNI juga sudah diminta untuk menyiagakan kapal di Tanjung Benoa.
Sedangkan untuk penduduk yang menolak untuk dievakuasi dari lokasi sekitar Gunung Agung, Luhut telah memerintahkan kepada Kapolda Bali untuk mengevakuasi mereka, kalau perlu secara paksa.
Pasalnya, kata dia, pemerintah tetap harus bertanggung jawab terhadap keselamatan seluruh penduduk yang ada di sekitar lokasi rawan.
Untuk kesiapan lokasi penampungan, Pemprov Bali sudah menyiapkan tenda dan masker tambahan. Sedangkan kebutuhan MCK masih diperbaiki.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi jug terus memantau perkembangan erupsi dari London. Budi tengah berada di London untuk mengikuti sidang International Maritime Organization (IMO).
"Berita soal Bali di sini juga cukup ramai. Kami terus pantau perkembangan dari sini, " ujarnya melalui teleconference.