Kabar24.com, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung memperkirakan elektabilitas partainya bisa merosot hingga 4% apabila kepemimpinan saat ini masih dipertahankan.
"Sekarang suara tinggal 7%. Kalau terus tergerus sampai di bawah 4% Golkar tak akan punya wakil di DPR," kata dia dalam acara Jusuf Wanandi's 80 Birthday Seminar di Jakarta, Kamis (23/11/2017).
Akbar mengungkapkan sejumlah survei menyebut posisi Golkar kini di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerindra. Namun, Golkar juga terancam dikejar partai politik lain termasuk parpol baru seperti Partai Solidaritas Indonesia dan Partai Persatuan Indonesia.
Cemas akan fakta itu, Akbar mendorong pengurus partainya untuk menyiapkan musyawarah nasional luar biasa guna memilih pengganti Ketua Umum Setya Novanto. Dia meyakini pemimpin baru bisa membawa transformasi partai tertua di Indonesia itu.
"Kejadian saat ini harus menjadi momentum untuk perubahan dan kemudian siapkan strategi baru untuk songsong perpolitikan ke depan," ujar pria asal Sibolga ini.
Selasa (21/11/2017) Rapat Pleno DPP Golkar menunjuk Sekretaris Jenderal Idrus Marham sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum untuk mengisi posisi Setya Novanto yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Baca Juga
Pimpinan Golkar berencana menggelar munaslub jika gugatan praperadilan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu tidak dikabulkan pengadilan.