Bisnis.com, DENPASAR—Lima negara, yakni Singapura, Australia, Inggris, Selandia Baru, dan Irlandia memperbarui travel advice ke Gunung Agung setelah letusan freatik yang terjadi pada Selasa (21/11/2017) pukul 17.05 wita.
Sebelumnya, kelima negara tersebut telah mengeluarkan travel advice serupa saat Gunung Agung dinyatakan Awas oleh PVMBG, 22 September lalu.
Kadisparda Bali Anak Agung Gede Yuniartha Putra menilai perubahan status tersebut masih bisa dimaklumi karena untuk kepentingan warga dari masing-masing negara.
“Artinya itu ada perkembangan, meskipun hanya asap mereka tetap mengingatkan warganya di Bali untuk berhati-hati,” tuturnya, Kamis (23/11/2017).
Menurutnya, kondisi Bali masih normal dan aman bagi wisatawan yang akan berwisata ke daerah ini. Bahkan, situasi terbaru Bali juga akan terus diviralkan ke dunia luar agar kondisi di Bali diketahui dengan benar.
Berdasarkan rilis Kementerian Pariwisata, Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) melalui situs resminya mengimbau warganya untuk menjauh dari zona bahaya yang ditetapkan, yakni dalam radius maksimum 7,5 km dari puncak.
Baca Juga
MFA menyatakan letusan tidak berdampak pada tempat-tempat wisata yang ada di Bali, namun mewanti-wanti adanya potensi gangguan penerbangan. Untuk itu warga Singapura diminta tetap memantau informasi dari pihak berwenang dan media lokal, serta memastikan asuransi travel dan medis.
Inggris melalui situs pemerintah pusat htttp://gov.uk menginformasikan warganya tentang adanya letusan Gunung Agung yang menyemburkan abu vulkanik setinggi 700 meter. PVMBG hingga kini belum menaikkan status Gunung Agung.
Namun Pemerintah Inggris tetap mengingatkan akan potensi gangguan penerbangan akibat abu vulkanik, serta mengimbau warganya untuk tidak melanggar zona bahaya yang ditetapkan, sejauh maksimum 7,5 km.
Kementerian Luar Negeri Australia pun memperbarui travel advice ke Gunung Agung, mengingatkan bahaya abu vulkanik dapat mengakibatkan gangguan penerbangan, dan mengimbau warga Australia untuk mematuhi larangan beraktivitas di dalam zona bahaya.
Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru pun mengimbau warganya untuk sebatas tidak beraktivitas di zona bahaya dalam radius 6 km. Namun Selandia Baru mengingatkan adanya potensi gangguan penerbangan, serta menyarankan setiap warganya untuk menghubungi pihak agen perjalanan dan maskapai untuk membicarakan masalah ini.
Selain itu Pemerintah Selandia Baru mengumumkan Bandara Internasional Ngurah Rai masih beroperasi seperti biasa. Pengumuman yang kurang lebih sama dirilis Kementerian Luar Negeri Irlandia melalui situs resminya.
Adapun AS sampai saat ini belum memperbarui travel advice terkait letusan freatik Gunung Agung. AS melalui Kedubes di Jakarta dan konsulat di Surabaya hanya merilis informasi adanya letusan pada Selasa pukul 17.05, serta mengumumkan Bandara Ngurah Rai masih beroperasi normal.