Kabar24.com, JAKARTA - Bilik Jumpa Sastra (Bijusa) Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Universitas Lampung (Unila) kembali menggebrak.
Setelah sukses menggelar Peluncuran dan Diskusi Buku Sehimpun Puisi Mini dan Tujuh Cari Perca karya Tujuh Penyair Perempuan Lampung (September 2017) serta buku puisi Rekaman Terakhir Beckett karya Ari Pahala Hutabarat (Oktober 2017), pada November ini akan menggelar event peluncuran dan disksusi buku kumpulan cerpen (kumcer) Nokturnal Melankolia karya Angelina Enny, sastrawan asal Lampung yang bermukim di Jakarta.
Peluncuran dan diskusi buku Nokturnal Melankolia akan dilaksanakan di Graha Kemahasiswaan Unila di Bandar Lampung pada Sabtu, (18/11/2017) dengan Pembahas Ahmad Yulden Erwin dan dimoderatori Alexander GB.
Kegiatan Peluncuran dan diskusi buku Noturnal Melankolia ini didukung Teater Satu Lampung dan Lampung Literatur (Divisi Penerbitan Buku Sastra Komunitas Berkat Yakin-KoBer).
Noktunal Melankolia adalah buku kumpulan cerpen pertama Angelina Enny, berisi 16 cerita pendek yang mengungkap pergolakan batin para tokohnya dalam menghadapi permasalahan hidup yang bisa memunculkan depresi.
Mulai dari kanak-kanak sampai dewasa, dengan berbagai setting dalam maupun luar negeri. Semua cerita menggelitik sisi humanisme kita untuk merenungkan bahwa depresi ada di sekitar kita, dalam soal yang nampak sepele maupun serius, dan sudah saatnya kita menyediakan telinga dan hati.
Angelina Enny yang lahir dan besar di Kotabumi, Lampung Utara, adalah lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YAI Jakarta.
Dia dikenal sebagai skuntan dan konsultan pajak di Jakarta. Ketertarikannya pada psikologi tergambar jelas pada tulisan-tulisannya.
Enny belajar mengembangkan tulisannya di Kelas Menulis dan Berpikir Kreatif bersama Ayu Utami di Salihara, juga pernah mengikuti Workshop Menulis Cerpen Kompas tahun 2015. Selain menulis, untuk menyalurkan jiwa seninya, sesekali dia menjadi aktor (performer), sutradara, dan menari.
Ayu Utami, salah satu sastrawan terkemuka Indonesia menyatakan diperlukan keterampilan sastrawi untuk mengubah luka batin menjadi sebuah roman.
Jenis sastra ini semakin dibutuhkan di zaman sekarang agar depresi bisa dialami sebagai pengalaman estetik. Jangan minum pil anti depresi, tapi bacalah buku ini.
Sementara Putu Fajar Arcana, editor cerpen Kompas, menyatakan karya Angelina Enny adalah cerita-cerita yang ‘dingin’. Dia bercerita tanpa tendensi, apalagi menyodorkan kebaikan-kebaikan dari tokohnya.
Sementara itu, Ketua UKMBS Unila M. Farid Mazda sangat mengapresiasi kegiatan semacam ini. "Saya berharap Bijusa bisa menjadi ajang perjumpaan sastrawan dengan publiknya. sehingga karya-karyanya terapresiasi," ujar Farid sebagaimana siaran pers yang diterima Bisnis.com pada Kamis (16/11/2017).
Dia berharap event ini akan memotivasi sastrawan-astrawan muda di lingkungan kampus dan Lampung melahirkan karya-karya yang berkualitas.