Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Wuryanto menegaskan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berencana memenuhi undangan militer Amerika Serikat sebagai perwakilan resmi pemerintah Indonesia.
"Beliau itu diundang atas nama Panglima TNI, jadi pemberangkatan ke sana atas perintah Presiden [Joko Widodo]", katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (22/10/2017).
Wuryanto menjelaskan Jenderal Gatot merupakan satu dari 78 panglima militer se-Asia Pasifik yang diundang AS mengikuti ‘Chiefs of Defence Conference on Country Violent Extremist Organizations’. Turut dalam rombongan yang batal berangkat itu adalah istri, Asisten Intel, Asisten Teritorial, dan Sekretaris Pribadi Panglima TNI.
Menurut Wuryanto, Gatot kali terakhir berkunjung ke negeri Paman Sam pada Februari 2016. Ketika itu, perjalanan dinas tidak menghadapi kendala berarti.
Panglima TNI batal terbang ke AS hanya beberapa saat menjelang lepas landasnya maskapai Emirates pukul 17.50 WIB, Sabtu (21/10) kemarin. Larangan itu disampaikan oleh US Custom and Border Protection yang diteruskan ke Gatot melalui Emirates.
Chiefs of Defence Conference on Country Violent Extremist Organizations ( VEOs) akan berlangsung di Washington D.C pada 23-24 Oktober 2017. Gatot diundang langsung oleh Komandan Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS Jenderal Joseph F. Dunford Jr.
Wuryanto menegaskan TNI sudah berkirim surat kepada Jenderal Dunford mengenai insiden tersebut. Sampai penjelasan diterima, Jenderal Gatot tidak akan berangkat ke sana memenuhi undangan tersebut.