Kabar24.com, REJANG LEBONG - Sebuah jembatan gantung yang dibuat tahun 1992 dan terakhir direhab pada 2015 terputus. Puluhan pelajar SMP yang sedang berada di atasnya menjadi korban.
Puluhan pelajar SMP Negeri 8 Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, terjatuh dan masuk ke dalam sungai di Desa Lubuk Ubar, Jumat (13/10/2017) sekitar pukul 12.10 WIB.
Para pelajar terjun bebas ke dalam sungai yang memiliki kedalaman lima meter itu, setelah jembatan gantung yang membelah Sungai Musi yang ada di daerah itu putus.
Setidaknya ada 27 pelajar yang sempat terjatuh ke dalam sungai, kendati demikian kejadian ini tidak memakan korban jiwa.
Menurut keterangan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian, Yoga Prayoga (25) warga Dusun I Desa Lubuk Ubar, kejadian itu terjadi sekitar pukul 12.10 WIB saat warga tengah melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Darul Iman. Masjid ini letaknya tidak jauh dari jembatan gantung yang putus tersebut.
"Saat kejadian, khatib di masjid sedang membacakan khutbahnya, tiba-tiba terdengar suara yang cukup keras dari arah jembatan. Warga di sekitar jembatan langsung berhamburan keluar dan mengatakan jembatan gantung putus," katanya.
Sebelum jembatan gantung ini terputus, dirinya melihat puluhan anak-anak SMP terlihat sedang bermain di atas jembatan.
Saat tali sling baja jembatan terputus, puluhan anak-anak sekolah ini berjatuhan masuk ke dalam sungai, sehingga dirinya langsung terjun ke sungai guna menyelamatkan mereka satu persatu.
Sementara itu, Ramaini pembina Osis SMP Negeri 8 Rejang Lebong saat ditemui mengatakan, dirinya setelah mendapat informasi tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian.
Dari pendataan yang dilakukannya setidaknya ada 27 anak yang terjatuh ke dalam Sungai Musi.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, walau sebelumnya sempat ada yang cidera ringan dan sempat di bawa ke rumah sakit tapi semuanya sudah kembali ke rumah. Anak-anak yang menjadi korban ini berasal dari VIII dan IX," ujarnya.
SMPN 8 Rejang Lebong sendiri tambah dia, saat ini mulai menerapkan full day school sehingga setiap hari Jumat, anak-anak ini akan melaksanakan sholat Jumat di masjid yang tidak jauh dari sekolah mereka.
Sedangan Kepala Desa Lubuk Ubar, Harpin saat dimintai keterangan menjelaskan kondisi jembatan gantung di desa itu sebelumnya masih bagus. Papannya baru diganti dengan yang baru. Jembatan gantung ini dibangun pada 1992 lalu dan pada 2015 sempat direhab.
Jembatan sepanjang 25 meter itu kata dia, digunakan warga untuk pergi ke kebun yang berada di seberang sungai. Selain itu di seberang sungai ini terdapat 10 KK warga Desa Lubuk Ubar yang bermukim di sana.