Kabar24.com, JAKARTA - Para pemadam kebakaran menunjukkan sejumlah kemajuan pada Kamis (12/10/2017) dalam usaha menjinakkan si jago merah yang telah menewaskan sedikitnya 31 orang di California Utara dan ratusan lainnya hilang di tengah kekacauan saat evakuasi massa di jantung kota tersebut.
Jumlah korban tewas bertambah delapan orang pada Kamis (12/10/2017), dan menjadikan insiden kebakaran itu dengan korban terbanyak dalam sejarah di California.
Sebelumnya, saat kebakaran di Griffith Park, Los Angeles pada 1993 menelan 29 orang korban.
Dengan jumlah rumah dan pusat bisnis terbakar mencapai 3.500 unit, insiden yang disebut kebakaran North Bay ini juga menjadi kejadian dengan kerusakan terparah.
Dalam insiden ini, api telah melahap lebih dari 77.000 hektare wilayah yang hampir menyamai luas kota New York. Api juga mengubah seluruh kota Santa Rosa menjadi abu, menghanguskan pepohonan, membakar mobil-mobil dan reruntuhan tampak membara.
Penyebab kebakaran saat ini masih dalam penyelidikan polisi, tapi pejabat berwenang mengatakan jaringan listrik yang diluluhlantakkan angin kemungkinan menjadi penyebab terjadinya kebakaran.
Baca Juga
Serangan angin dengan intensitas ekstrem yang telah diprediksi akan terjadi sejak Rabu (11/10/2017) malam, tapi pada Kamis (12/10/2017) dinihari gagal terbentuk. Hal ini memberi kesempatan bagi petugas pemadam untuk mulai memasang garis pembatas.
Namun, angin kencang kembali diprediksi terjadi pada Jumat (13/10/2017) malam yang memaksa 8.000 pasukan pemadam kebakaran berlomba dengan waktu untuk memperkuat dan memperluas jalur penyangga sebelum angin kencang menghadang.
Otoritas setempat, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (13/10/2017), mengingatkan bahwa jumlah korban tewas dalam rentetan lebih dari 20 kebakaran yang mengamuk di delapan wilayah dalam empat hari bisa jadi bertambah. Di Kabupaten Sonoma sendiri, lebih dari 400 orang dinyatakan hilang.