Kabar24.com, JAKARTA - Belum sampai satu tahun Donald Trump menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), popularitasnya justru terus mengalami penurunan.
Menurut jajak pendapat harian Reuters/Ipsos, popularitas Presiden AS dari Partai Republik itu terus menurun pada September. Bahkan, penurunan terjadi paling besar di kawasan pedesaan dan non-kota besar, yang menjadi tempat tinggal 15% penduduk AS yang selama masa kampanye menjadi basis pendukung terbesar Trump.
“Survei kepada 15.000 orang dewasa di wilayah ‘non-metro’ menunjukkan bahwa mereka cenderung menolak dan kecewa dengan Trump,” tulis laporan tersebut, seperti dikutip dari Reuters (10/10/2017).
Dalam survei tersebut, pada September 47% responden mengaku puas dan setuju dengan kepemimpinan Trump. Sementara itu, responden yang tidak setuju dan kecewa dengan Trump juga mencapai 47%.
Hasil Survei
Hasil survei tersebut turun dari empat pekan pertama pasc-Trump dilantik. Kala itu 55% kelompok masyarakat tersebut setuju dengan terpilihnya Trump, sementara itu 39% tidak setuju. Selain itu, jajak pendapat tersebut juga menemukan bahwa Trump telah kehilangan dukungan di daerah pedesaanm terutama di kalangan pria, kulit putih dan orang-orang yang tidak pernah kuliah.
Baca Juga
Menurunnya popularitas Trump di antaranya didorong oleh ketidakpuasan publik atas kebijakan imigrasi yang diadopsinya selama ini. Tercatat 47% orang pedesaan setuju dengan kebijakan imigrasi Trump, sementara yang berpendapat sebaliknya sebesar 56%.
Responden jajak pendapat yang diwawancarai oleh Reuters memberikan alasan yang berbeda untuk ketidakpuasan mereka terhadap presiden imigrasi.
Beberapa orang mengatakan bahwa mereka bosan menunggu Trump memenuhi janjinya untuk membangun tembok dengan Meksiko. Sementara yang lain mengatakan bahwa mereka merasa tidak nyaman dengan usaha pemerintahan Trump yang membatasi perjalanan orang asing ke Amerika Serikat.