Kabar24.com, KHARTOUM - Pihak berwenang di Sudan meyakini satu kelompok kriminal bertanggung jawab atas penculikan seorang wanita pekerja kemanusiaan Swiss yang hilang di luar rumahnya di kawasan Darfur pada akhir pekan lalu.
Pihak berwajib telah meningkatkan pencarian di dalam dan sekitar kota al-Fashir dan menyakini penculik meminta uang tebusan, kata Wakil Gubernur Darfur Utara Mohamed Birama kepada kantor berita Reuters pada Senin.
"Kami berharap ia akan ditemukan segera," kata Birama.
Swiss pada Minggu (8/10/2017) menyerukan pembebasan cepat dan tanpa syarat wanita tersebut, tetapi tidak memberikan perincian lainnya mengenai dia.
Sudan akan memperpanjang gencatan senjata sepihak dengan pemberontak hingga akhir Desember, demikian kantor berita SUNA, beberapa hari setelah Amerika Serikat mencabut sanksi-sanksi yang telah diberlakukan selama 20 tahun.
Pencabutan itu terkait dengan kemajuan yang dicapai Sudan dalam menyelesaikan konflik-konflik yang sedang terjadi di dalam negeri.
Konflik di Darfur mulai terjadi pada 2003 ketika suku-suku terutama non-Arab mengangkat senjata terhadap pemerintahan yang dipimpin suku Arab.