Kabar24.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menganggap elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang ada di angka 38,9 persen, masih terbilang kecil.
Menurut Fadli, seorang pemimpin petahana di usia ketiga tahun pemerintahannya, seharusnya memiliki elektabilitas lebih dari 50 persen.
Fadli mencontohkan pemimpin negara lain seperti Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Filipina Rodrigo Durterte angka elektabilitasnya ada di kisaran 70-80 persen. Dibandingkan mereka, kata Fadli, elektabilitas Jokowi rendah.
"Artinya masyarakat menginginkan pemimpin baru," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/10/2017).
Fadli percaya diri bahwa Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, disukai masyarakat dan bisa menyalip elektabilitas Jokowi.
Berdasarkan survei SMRC, Prabowo menjadi pesaing kuat Jokowi dengan elektabilitas 12 persen.
Baca Juga
"Yakin (bisa mengungguli Jokowi)," katanya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif SMRC Djajadi Hanan mengatakan, bila pemilihan presiden dilakukan sekarang, maka Presiden Joko Widodo akan menjadi pemenang. Dia akan unggul jauh dibandingkan pesaing terdekatnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
SMRC melakukan survei pada awal September 2017 melibatkan 1.220 orang responden untuk diwawancarai. Margin error dari survei ini sebesar lebih kurang 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hingga kini beberapa partai telah mendeklarasikan akan mengusung Presiden Jokowi pada pilpres 2019, yaitu Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Hanura, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Solidaritas Indonesia, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. Sementara itu, belum ada partai selain Gerindra yang secara terbuka menyatakan akan mendukung Prabowo Subianto.