Kabar24.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian berencana mengalokasikan Rp500 juta per sekolah menengah kejuruan (SMK) mulai akhir tahun ini, demikian disampaikan Sekjen Kementerian Perindustrian Haris Munandar.
“Sebenarnya kami harapkan tahun ini ada sebagian kecil (dialokasikan), yang masif itu tahun depan,” kata Haris saat dihubungi di Jakarta pada Kamis (5/10/2017).
Menurut dia, alokasi anggaran untuk Program Pendidikan Vokasi Industri tersebut berasal dari anggaran beberapa satuan kerja di tubuh Kemenperin dengan jumlah Rp40 miliar.
Anggaran tersebut rencananya dialokasikan kepada SMK yang mengikuti Program Pendidikan Vokasi Industri. Adapun pengalokasiannya bukan berupa uang tunai, tapi alat permesinan yang diperlukan SMK tersebut untuk menunjang pendidikan yang terhubung dan sesuai dengan industri.
“Itu anggaran Kemenperin sendiri tahun ini. Kalau kita bagi itu kan bisa untuk 70-80 SMK tahun ini. Mesinnya datang awal tahun depan, sehingga kita bisa evaluasi di pertengahan tahun,” ujar Haris.
Sayangnya, alokasi anggaran tersebut belum disetujui pihak Kementerian Keuangan, sehingga belum bisa dialokasikan kepada SMK di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Kemenperin telah mengajukan Rp828 miliar tambahan anggaran pada tahun anggaran 2018 guna merealisasikan Program Pendidikan Vokasi Industri, termasuk alokasi anggaran untuk SMK, penguatan kapabilitas tim pengajar dan sebagainya.
“Kami ingin tahun ini bisa dimulai, meskipun masih beberapa SMK, tapi masih menunggu Kementerian Keuangan,” ujar Haris.