Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Yang Berpotensi Jadi Hambatan Besar Reformasi Pajak AS

Defisit anggaran Amerika Serikat berpotensi menjadi hambatan utama bagi rencana reformasi pajak yang diusung oleh Presiden AS Donald Trump.
ilustrasi/REUTERS-Thomas Mukoya
ilustrasi/REUTERS-Thomas Mukoya

Bisnis.com, JAKARTA — Defisit anggaran Amerika Serikat berpotensi menjadi hambatan utama bagi rencana reformasi pajak yang diusung oleh Presiden AS Donald Trump.

Pasalnya, selama ini Pemerintah Paman Sam cukup kesulitan merealisasikan program barunya, lantaran terbentur risiko pelebaran defisit anggaran nasional, mulai dari peningkatan infrastruktur hingga pembangunan fasilitas militer. Padahal, rencana reformasi pajak dipastikan akan memperlebar defisit anggaran.

“Kami merasa telah mendaki bukit dengan baik, namun, kami tak memiliki keyakinan dan dukungan kuat untuk melanjutkanya,” kata Senator dari Partai Republik Bob Corker, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (5/10/2017).

Salah satu persoalan terbesar mengapa defisit anggaran menjadi isu krusial adalah, Pemerintah AS telah terjebak dalam defisit anggaran tahunan sebesar US$550 miliar dan utang nasional melebihi US$20 triliun. Nilai utang itu terakumulasi dari defisit dan bunga utang masa lalu.

Apabila draf reformasi pajak AS yang diresmikan oleh partai Republik Republik direalisasikan, maka pendapatan nasional akan terpangkas secara tajam hingga US$6 triliun. Di sisi lain, tidak ada pemotongan belanja yang sepadan yang diusulkan untuk menambal kerugian akibat reformasi pajak tersebut. Akibatnya pemangkasan tarif pajak yang diusulkan Trump berpeluang memperbesar defisit dan menambah utang.

Pemerintah di Washington sendiri mengklaim memiliki dua amunisi untuk mengurangi kerugian negara akibat reformasi pajak Trump.

Pertama, pertumbuhan ekonomi diprediksi melesat akibat kebiajkan pajak, sehingga dapat memicu pendapatan yang lebih besar. Kedua, Washignton memperkirakan ada arus repatriasi besar-besaran oleh perusahaan atau individu yang selama ini menanam dananya di luar negeri.

“Pemerintah berharap pemangkasan tarif pajak otomatis akan dibayar oleh repatriasi dan pertumbuhan ekonomi yang melesat. Tetapi klaim itu salah besar,” tulis Committee for a Responsible Federal Budget.

Kelompok advokasi yang menyuarakan keseimbangan anggaran AS ini mengatakan, Kongres AS dan Washington perlu menempuh cara lain yang lebih efektif untuk menambal pelebaran defisit anggaran nasional.

Salah satu caranya adalah dengan mencabut kebijakan pelonggaran pajak lama yang selama ini telah diadopsi, selain  pemangkasan tarif pajak bagi individu, usaha kecil dan perusahaan besar AS.

Terpisah, analis mengatakan bahwa utang nasional sebesar US$20 triliun telah berada pada titik kritis dan tak berkelanjutan. Pasalnya AS harus membayar subsidi bagi layanan kesehatan masyarakat dan pensiun bagi generasi Baby Boomers yang menua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper