Bisnis.com, JAKARTA - Pendukung kemerdekaan Catalonia mulai menduduki tempat pemungutan suara sejak Jumat (29/9/2017), sebagai sikap penolakan terhadap tindakan pembersihan yang dilakukan oleh polisi.
Dalam laman Reuters yang dikutip Bisnis, Sabtu (30/9/2017), upaya pembersihan oleh kepolisian dilakukan agar proses pemungutan suara untuk referendum tidak bisa dilanjutkan.
Pemerintah Spanyol telah mengirimkan ribuan polisi untuk menghentikan pemungutan suara tersebut dan membongkar sarana yang digunakan untuk melakukan referendum yang dinilai ilegal.
Pemimpin Catalonia Carles Puigdemont mengatakan semuanya telah dipersiapkan di lebih dari 2.000 titik pemungutan suara, berikut kotak dan kertas surat suaranya.
"Kami meminta semua orang untuk mengutarakan pendapatnya," kata Puigdemont.
Pengadilan setempat telah memerintahkan polisi untuk membuka sekolah yang dijadwalkan digunakan sebagai tempat pemungutan suara. Dalam upaya menjaga sekolah agar tetap terbuka, orang tua menyerukan untuk singgah secara massal di sekolah-sekolah pada akhir pekan ini, dengan tenda, kantong tidur, dan bioskop gratis.