Bisnis.com, JAKARTA - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Arab Saudi menggelar rapat dengan pihak Muassasah Asia Tenggara di Makah untuk membahas evaluasi layanan puncak ibadaha haji di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina).
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri PPIH, Sri Ilham Lubis, mengatakan pihaknya menyampaikan sejumlah catatan penting, yakni Pertama berkaitan dengan sarana transportasi bagi jamaah haji Indonesia.
“Pertama, terkait transportasi, yakni beberapa bus yang akan membawa jemaah dari hotel jemaah ke Arafah terlambat datang. Demikian pula beberapa bus yang membawa jemaah dari Mina ke hotel,” katanya seperti dalam situs resmi Kemenag, Kamis (21/9/2017).
Menurutnya, catatan Armina yang Kedua berkaitan dengan akomodasi Armina. Dijelaskannya bahwa beberapa tenda di Arafah masih ada yang terbuka sehingga fungsi pendingin atau air conditioning tidak maksimal.
“Beberapa tenda di Mina juga berdesak-desakkan sehingga jemaah tidak bisa beristirahat dengan nyaman,” ujarnya.
Dia menjelaskan catatan Armina yang Ketiga berhubungan dengan catering, yaitu terkait adanya beberap penyedia catering Armina yang takarannya atau porsinya tidak sesuai dengan perjanjian dalam kontraknya.
Adapun cacatan mengenai evaluasi Armina itu selain disampaikan secara lisan, juga akan diserahkan dalam bentuk tertulis kepada pihak Muassasah disertai beberapa bukti dalam bentuk foto-foto.
Sementara itu Ketua Muassasah, Amin Indragiri, mengakui adanya beberapa layanan yang kurang maksimal sebagai konsekuwensi dari penambahan kuota jamaah haji Indonesia.
Sedangkan layanan terkait dengan maktab, misalnya tenda di Arafah dan Mina yang kurang jumlahnya, maka pihaknya berkomitmen untuk menindaklanjuti demi perbaikan pada musim haji tahun depan.
Rapat evaluasi Armina tersebut dihadiri Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Staf Teknis Haji Ahmad Dumyathi, Kadaker Makkah Nasrullah Jasam, Kabid Akomodasi dan Kaseksus Haram.
Sementara dari pihak Muassasah, adalah Ketua Muasasah Amin Indragiri, Sekretaris Muassasah Yusuf Jaha, Kepala Urusan Haji Indonesia dan Furoda Walid Rosyid, serta Wakil Bidang Kesehatan Emad Fathoni.