Kabar24.com, JAKARTA - Badai dahsyat kembali melanda Kepulauan Karibia yang telah luluh lantak akibat badai Irma. Peramal cuaca menyebut, badai Maria yang sedang mengamuk tampak menguat pada Minggu (17/9/2017), dan akan semakin menjadi sebelum akhirnya menyapu daerah Kepulauan Leeward pada Senin (18/9/2017) malam.
Pusat Badai Nasional Amerika mengatakan, Badai Maria tampak semakin menguat seiring pergerakannya mendekati wilayah Lasser Antiles, dengan prediksi kecepatan angin mencapai 130 kilometer per jam.
"Pertambahan kekuatan diprediksi terjadi dalam 48 jam ke depan dan Maria berpotensi menjadi badai besar ketika bergerak di wilayah Leeward Islands pada Senin malam," sebut peramal cuaca seperti dikutip dari Reuters, Senin (18/9/2017).
Maria tampak mendekati wilayah di bagian timur Karibia dalam waktu kurang dari dua minggu dan akhirnya menghantam wilayah tersrbut sebelum bergerak ke Florida. Maria, salah satu badai terkuat yang pernah tercatat di Atlantik dengan kecepatan angin hingga 298 kilometer per jam mengakibatkan 84 orang tewas yang lebih dari setengahnya berada di Karibia.
Kondisi berangin hingga terjadinya badai diprediksi akan melanda Guadeloupe, Dominica, Martinique, dan St. Kitts, Nevis, juga Montserrat. Pusat Badai Nasional juga memperingatkan agar Puetro Rico memperhatikan pergerakan badai.
Pemerintah Puerto Rico juga telah mulai melakukan persiapan mengantisipasi badai Maria yang diprediksi akan mengakibatkan angin kencang pada Selasa (19/9/2017) di wilayah Amerika.
Baca Juga
Kerusakan akibat badai di Puerto Rico yang saat ini mengalami pelemahan ekonomi dan jaringan listrik yang rapuh juga berpotensi mengganggu rantai pasok bantuan ke pulau-pulau lain yang dilanda badai Irma dua minggu lalu
"Puerto Rico adalah garis hidup kami. Sebelumnya dua penerbangan sukarela dibatalkan karena mengantisipasi cuaca yang akan terjadi," kata Judson Burdon seorang penduduk tetap Anguilla yang membantu koordinasi pengiriman pasokan ke pulau tersebut.
Adapun sejumlah kebutuhan yang tadinya direncanakan akan diantar dalam penerbangan terdebut adalah kayu lapis, perkakas listrik, dan sekrup untuk menutup jendela dan pintu rumah-rumah di pulau tersebut yang kerap terbuka dan 90 persen struktur bangunannya tampak rusak.