Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sukseskan Proyek Belt and Road, Perusahaan China Alihkan Incaran ke Sektor Keuangan

Setelah melakukan sejumlah proses aksi korporasi pada pelabuhan dan kawasan industri, sejumlah perusahaan China yang ditunjuk untuk membantu proyek Belt and Road, mulai mengalihkannya ke sektor keuangan.
Pejalan kaki melintas di depan China National Convention Center, tempat diselenggarakannya Belt and Road Forum atau KTT Jalur Sutra, di Beijing, China, Jumat (12/5)./Reuters-Thomas Peter
Pejalan kaki melintas di depan China National Convention Center, tempat diselenggarakannya Belt and Road Forum atau KTT Jalur Sutra, di Beijing, China, Jumat (12/5)./Reuters-Thomas Peter

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah melakukan sejumlah proses aksi korporasi pada pelabuhan dan kawasan industri, sejumlah perusahaan China yang ditunjuk untuk membantu proyek Belt and Road, mulai mengalihkannya ke sektor keuangan.

Dalam hal ini, perusahaan Negeri Panda itu mengincar bank-bank dan perusahaan asuransi atau pengelola aset dari Eropa.

Salah satu sumber Reuters mengatakan, kebijakan itu dilakukan untuk menarik dana yang lebih besar dan keahlian yang dimiliki oleh korporasi keuangan asal Barat tersebut.

Tanda-tanda itu muncul setelah dua raksasa asal China yakni HNA Group dan Anbang Insurance dikabarkan mempertimbangkan melakukan penawaran akuisisi pada Allianz SE.

Meskipun hingga saat ini belum ada tawaran yang masuk ke perusahaan finansial asal Jerman tersebut, rencana HNA dan Anbang cukup menggambarkan ambisi baru China saat ini.

Allianz tercatat merupakan sebuah perusahaan keuangan terbesar di Eropa dengan aset yang dikelola mencapai US$2,3 triliun (1,9 triliun euro).

Sementara itu, HNA sendiri telah memiliki saham kurang dari 10% di Deutsche Bank.

Sejumlah bankir, pengacara, dan eksekutif perusahan memperkirakan lebih banyak aksi korporasi perusahaan keuangan yang akan dilakukan oleh perusahaan China.

Salah satu bankir asal China, mengatakan, aksi korporasi paling potensial di sektor tersebut akan dilakukan oleh China Life, China Everbright, Legend Holdings, dan China Minsheng Financial.

"Pesan dari regulator China jelas, mereka ingin perusahaan-perusahaan lokal pergi keluar dan mendapatkan akses ke sejumlah perusahaan finansial Barat dan mengadopsi keahlian mereka," kata bankir yang enggan disebut namanya, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (12/9/2017).

Bankir tersebut menolak disebut namanya karena perusahaannya sedang melaksanakan sejumlah aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan China kepada perusahaan asing. Adapun, aksi korporasi tersebut bakal dilakukan pada perusahaan berskala menengah hingga besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper