Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Istri Petani Tembakau di Lombok Dapat Pelatihan Wirausaha

PT HM Sampoerna Tbk. Bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Transform menyelenggarakan kelompok belajar komunitas di lima binaan di Lombok.
Buruh mengangkat daun tembakau kering untuk disortir di Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (7/9/2017)./Antara-Ahmad Subaidi
Buruh mengangkat daun tembakau kering untuk disortir di Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (7/9/2017)./Antara-Ahmad Subaidi

Kabar24.com, MATARAM - PT HM Sampoerna Tbk. Bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Transform menyelenggarakan kelompok belajar komunitas di lima binaan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Komunitas ini dibentuk di beberapa desa penghasil tembakau di Lombok yaitu Jantuk dan Padamara Kecamatan Sukamulia, Desa Kabar Kecamatan Sakra, serta Desa Senyiur dan Desa Batu Putik Kecamatan Keruak.

Manager Government Affair Sampoerna Hami Setiyawan mengatakan hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memberi sumber pendapatan lain bagi keluarga petani tembakau ditempuh komunitas dengan memberi pelatihan kewirausahaan bagi para istri petani tembakau. Program ini dimulai sejak Desember 2016.

"Program dilakukan dengan mengintegrasikan potensi dan sumber daya desa, ditambah persiapan teknis serta peningkatan kapasitas para fasilitator guna memastikan dampak berkelanjutan dari program ini," ujar Hami di Mataram, NTB, pada Kamis (7/9/2017).

Upaya pengembangan ekonomi masyarakat Lombok Timur dilakukan melalui medium pelatihan teknis, pemanfaatan pekarangan, pembuatan biopestisida, pembuatan pupuk organik cair, penyuluhan green tobacco sickness dan sosialisasi prinsip-prinsip praktik ketenagakerjaan dalam bidang pertanian termasuk dukungan pembangunan kebun bibit.

Setidaknya, progam ini telah memberikan dampak positif bagi lebih dari 2.700 orang, dan melibatkan lebih dari 5.100 anggota masyarakat setempat dalam berbagai aktivitas terkait.

Sasa, salah satu peserta program berharap pelatihan yang diberikan tidak sebatas pada memberi kemampuan berwirausaha dan menghasilkan produk, tetapi pemerintah daerah dan industri mampu membuka jalan bagi pemasaran produk yang telah dihasilkan.

"Produk yang telah kami buat selama ini masih terbatas kami pasarkan di sekitar sini saja. Kami berharap bisa ada yang membuka akses pasar untuk penjualan produk-produk yang telah dihasilkan," ujar Sasa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper