Kabar24.com, JAKARTA--Uji coba nuklir Korea Utara pada Minggu (3/9/2017) telah menyebabkan longsor di sejumlah tempat.
Fakta tersebut terungkap dari foto-foto citra satelit yang diambil sehari setelah uji coba terbaru dan diterbitkan grup analisis 38 North.
Menurut 38 North, foto-foto yang diambil menunjukkan kerusakan "yang lebih banyak dan lebih luas" dibandingkan sebelumnya.
Disebutkan oleh 38 North bahwa foto-foto terbaru menunjukkan terjadinya sejumlah longsor dan juga area berkerikil serta jurang-jurang yang tertimbun oleh batu-batu kecil yang "terangkat" akibat getaran.
Proses yang dikenal dengan istilah lofting itu terjadi ketika gelombang getaran memaksa material dari tanah terangkat dan material itu jatuh kembali di tempat yang sama.
Baca Juga
Sejauh ini Korea Utara telah melakukan enam kali uji coba nuklir, semuanya di wilayah pegunungan Punggye-ri.
Di dalam gunung itu terdapat jaringan terowongan.
Uji coba terbaru menyebabkan getaran dahsyat berkekuatan 6,3 pada Skala Richter yang dapat dirasakan hingga di wilayah China sebagaimana dikutip BBC.com, Kamis (7/9/2017).
Pihak 38 North melaporkan bahwa gangguan yang terjadi "lebih banyak dan lebih luas dibandingkan apa yang telah kami lihat dari kelima uji coba yang dilakukan oleh Korea Utara sebelumnya."
Namun ditambahkannya bahwa meskipun uji coba menyebabkan getaran dahsyat, tes nuklir itu tampaknya tidak menyebabkan kawah bobol.
Akan tetapi, beberapa ahli meyakini uji coba nuklir Korea Utara memang menyebabkan ambruknya salah satu terowongan di Punggye-ri.