Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Temui State Counsellor Myanmar, Menlu Retno Sampaikan Hal Ini

Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi melakukan pertemuan dengan State Counsellor Myanmar, Daw Aung San Suu Kyi di Nay Pyi Taw, kemarin (4/9). Dalam pertemuan tersebut, ada beberapa hal penting yang disampaikan Menlu terkait krisis kemanusiaan di negara itu.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memberikan keterangan seusai bertemu dengan duta besar negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Selasa (25/7)./ANTARA-Wahyu Putro A
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memberikan keterangan seusai bertemu dengan duta besar negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Selasa (25/7)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, NAY PYI TAW – Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi melakukan pertemuan dengan State Counsellor Myanmar, Daw Aung San  Suu Kyi di Nay Pyi Taw, kemarin (4/9). Dalam pertemuan tersebut, ada beberapa hal penting yang disampaikan Menlu terkait krisis kemanusiaan di negara itu.

Retno menyampaikan ada beberapa usulan Indonesia yang disebut formula 4+1 untuk Rakhine State. Elemen tersebut yaitu pertama, mengembalikan stabilitas keamanan. Kedua, menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan.

Ketiga, perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine State, tanpa memandang suku dan agama. Keempat, pentingnya segera dibuka akses untuk bantuan kemanusiaan.

“Empat elemen pertama  merupakan elemen utama yang harus segera dilakukan agar krisis kemanusian dan keamanan tidak semakin memburuk," jelas Retno seperti dikutip Bisnis dari keterangan resmi Kemlu RI, Selasa (5/9).

Elemen terakhir yang juga diajukan Retno yaitu pentingnya agar rekomendasi Laporan Komisi Penasehat untuk Rakhine State yang dipimpin oleh Kofi Annan dapat segera diimplementasikan.

Mengenai implementasi rekomendasi laporan Kofi Annan, Pemerintah Myanmar  membentuk komite implementasi dan   Badan Penasehat untuk mengawasi implementasi rekomendasi.

“Saya hadir di Myanmar membawa amanah masyarakat Indonesia, yang sangat khawatir terhadap krisis kemanusiaan di Rakhine State dan agar Indonesia membantu. Saya juga membawa suara dunia Internasional agar krisis kemanusiaan di Rakhine State dapat segera diselesaikan,” jelas Retno.

Pada 31 Agustus 2017 lalu, Retno juga telah meluncurkan Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) yang terdiri dari 11 organisasi kemanusiaan. AKIM akan memprioritaskan bantuannya pada empat hal yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan bantuan kemanusiaan lain.

"Saya mengharapkan agar Pemerintah Myanmar dapat melanjutkan pemberian akses kepada AKIM karena selama ini telah bersama Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan beberapa program," tutur Retno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper