Kabar24.com, JAKARTA - Uji coba nuklir oleh Korea Utara baru-baru ini sepertinya juga akan berdampak pada China. Tekanan yang diarahkan kepada negeri tirai bambu itu untuk mengambil tindakan tegas atas tetangganya, Korea Utara, sepertinya semakin meningkat.
Namun, China ragu bahwa sanksi ekonomi akan membuahkan hasil. China juga menyampaikan bahwa mengendalikan Korea Utara bukan hanya tanggung jawabnya semata. China mengecam pihak barat dan para sekutunya terkait teori tanggung jawab China atas Korea Utara. China juga merasa tidak senang dengan aksi latihan militer Korea Selatan dan Amerika yang menurutnya sama sekali tidak menjadi solusi untuk menurunkan ketegangan yang terjadi.
"Amerika Serikat harus memainkan perannya dan tidak menutup mata dan hanya menekan China untuk mencoba dan menekan Korea Selatan," kata Ruan Zongze, mantan diplomat China seperti dikutip dari Reuters, Senin (4/9/2017).
Menurut Ruan, kendati seriusnya aksi uji coba nuklir pada Minggu (3/9/2017) berarti China kemungkinan besar akan mendukung saknsi baru yang lebih keras atas Korea Utara, termasuk opsi untuk.memutus pasukan minyak, negeri tirai bambu itu akan menekankan pentingnya andil pihak lain untuk turut bertindak.
Selama seminggu belakangan, Kementerian Luar Negeri China berulang kali melakukan aksi serangan balik terkait seruan oleh negara-negara barat dan Jepang agar China nengambil langkah lebih jauh untuk mengendalikan aksi Korea Utara. China mendorong adanya dialog merupakan bagian inyegral dari resolusi oleh PBB dan peningkatan sanksi terbyata tidak efektif
"Di satu sisi sanksi terus diterapkan atas nama resolusi dan di sisi lain proses peluncuran rudal dan nuklir Korea Utara tetap berlanjut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying.
Baca Juga
Global Times, surat kabar milik pemerintah China juga pemimpin menyerang Inggris dan Australia karena meminta China untuk bertindak lebih. Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull khususnya, meminta China memutus pasokan minyak ke Korea Utara.
Memutus total pasokan minyak ke Korea Utara disebut menjadi ketakutan terbesar China, karena diprediksi akan menjadi penyebab hancurnya negara itu yang memicu gelombang pengungsi ke provinsi-provinsi perbatasan China di daerah timur laut.
Seorang diplomat negeri barat yang berbasis di Beijing minggu lalu mengatakan bahwa China telah bekerja sama dengan Amerika terkait penjatuhan sanksi, hingga titik tertentu agar Washington tidak memiliki celah untuk melakukan serangan militer.
"Namun, mereka tidak akan mengambil tindakan yang cukup berefek atas tekad Korea Utara untuk menjadi negara berkekuatan nuklir," kata diplomat yang tak ingin disebut namanya itu.