Bisnis.com, JAKARTA-Kementerian Agama akan mempertanyakan kepada pihak Muassasah Asia Tenggara dan Maktab Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi terkait kondisi tenda di Mina yang tidak ditambah jumlahnya sehingga jamaah yang ditampungnya melebihi kapasitas.
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, selaku Amirul Haj Indonesia, mengatakan peningakatan jumlah jamaah haji sebanyak 52.200 orang dari total jamah haji Indonesia pada tahun lalu tidak diantisipasi dengan menambah jumlah tenda secara signifikan.
“Kapasitas tenda di Mina tidak mengalami penambahan yang signifikan. Akibatnya, terjadi pemadatan jemaah. Kami akan menyampaikan protes resmi kepada Muassasah dan Maktab, karena tidak sesuai harapan terkait tenda, khususnya di Mina,” katanya, Minggu (3/9/2017).
Menurutnya, sebagai solusi atas padatnya penghuni tenda di Mina tersebut bagi jamaah yang hotelnya di sekitar jamarat dianjurkan untuk kembali ke hotel masing-masing setelah melontar jumrah. Sehingga, tenda yang ada di Mina bisa dimanfaatkan oleh jemaah haji yang lain.
Dalam situs resmi Kementerian Agama, Menag juga menjelaskan sebagian besar jemaah haji Indonesia saat ini tengah berada di Mina untuk menjalani mabit (menginap).
Bagi jamaah yang mengambil nafar awal (menginap di Mina pada 10-12 Zulhijjah) harus sudah keluar dari Mina pada 3 September 2017 sebelum terbenamnya matahari.
Baca Juga
Sedangkan bagi yang mengambil nafar tsani menambah satu hari menginap di Mina sampai 13 Zulhijjah/4 September 2017.