Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR Tolak Jack Ma Jadi Penasihat E-Commerce Lokal

DPR mendesak pemerintah untuk tidak meloloskan founder e-commerce global Alibaba Jack Ma sebagai penasihat pelaku e-commerce lokal karena dikhawatirkan memiliki kepentingan bisnis tertentu di dalam negeri.
Presiden Joko Widodo ((kiri) dan Ibu Iriana Widodo (kedua kiri) disambut Chairman and Chief Executive Alibaba Group Jack Ma (tengah) di kampus Xixi di Hangzhou, Provinsi Zhejiang Province, Cina, Jumat (2/9)./Antara
Presiden Joko Widodo ((kiri) dan Ibu Iriana Widodo (kedua kiri) disambut Chairman and Chief Executive Alibaba Group Jack Ma (tengah) di kampus Xixi di Hangzhou, Provinsi Zhejiang Province, Cina, Jumat (2/9)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA--DPR mendesak pemerintah untuk tidak meloloskan founder e-commerce global Alibaba Jack Ma sebagai penasihat pelaku e-commerce lokal karena dikhawatirkan memiliki kepentingan bisnis tertentu di dalam negeri.

Wakil Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid mengaku khawatir dipilihnya Jack Ma‎ oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dijadikan sebagai penasihat e-commerce akan membawa kepentingan bisnis di Indonesia. Kepentingan itu menurut wanita berparas cantik tersebut adalah menguasai industri dan ekosistem e-commerce di Indonesia.

"Kami khawatir kalau Jack Ma dijadikan penasihat khusus, akan ada kepentingan bisnis di Indonesia. Sebaiknya jangan dia yang dijadikan penasihat khusus, yang lain saja," tuturnya di Jakarta, Senin (28/7).

Dia mengusulkan agar pemerintah mencari penasihat e-commerce lokal dari dalam negeri, sehingga penasihat tersebut dapat lebih memahami karakteristik masyarakat Indonesia. Dia optimistis masih banyak penasihat dari dalam negeri yang dapat dipilih pemerintah untuk menggantikan Jack Ma.

"Kalau pemerintah mau membangun kultur Indonesia, sebaiknya dipilih orang Indonesia saja. Lagipula budaya Indonesia dan China kan berbeda. Saya rasa di Indonesia ada banyak orang yang bisa menjadi penasihat," katanya.

Menurutnya, Jack Ma sebaiknya hanya dijadikan sebagai narasumber atau konsultan dalam suatu seminar maupun diskusi publik untuk para pelaku e-commerce ‎lokal, sehingga kepentingan bisnis terselubung China di dalam negeri dapat diantisipasi.

"Kan bisa saja Jack Ma itu dijadikan narasumber dalam diskusi publik atau konsultan saja. Jadi jangan dijadikan penasihat khusus, ini bahaya nanti ke depannya," ujarnya.

Sementara itu, ‎Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menjelaskan dipilihnya Jack Ma oleh pemerintah sebagai penasihat e-commerce lokal hanya untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Dia memastikan bahwa Jack Ma tidak akan membawa misi tertentu setelah dipilih menjadi penasihat e-commerce di Indonesia.

"Jadi nanti tugas Jack Ma itu hanya fokus pada pengembangan SDM di Indonesia. Jangan dilihat jangka pendeknya saja, tetapi juga dilihat dari jangka panjangnya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi terbesar di Asia," tuturnya.

Menurutnya, pengembangan SDM tersebut masuk ke dalam salah satu isu peta jalan e-commerce Peraturan Presiden (Perpres) No.74/2017 tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik, sehingga dia optimistis Jack Ma dapat mengembangkan SDM di Indonesia.

"Pengembangan SDM ini kan masuk dalam salah satu roadmap yang telah diterbitkan di PP kemarin. Ada 7 isu, salah satunya adalah pengembangan SDM, ini yang harus diperhatikan," katanya.

‎Secara terpisah, CEO LiteBig Messenger Tesar Sandikapura memprediksi Tiongkok akan semakin massif menjalankan gurita bisnisnya setelah Jack Ma dipilih menjadi penasihat e-commerce di Indonesia. Pasalnya, sampai saat ini pemimpin Alibaba tersebut sudah menguasai sekitar 2 perusahaan e-commerce yaitu Lazada dan Tokopedia di Indonesia.

"‎Mereka dari Tiongkok pasti akan semakin massif di Indonesia setelah Jack Ma menjadi penasihat," ujarnya.

Menurutnya, startup digital lokal kini juga tengah dibidik oleh investor asal Tiongkok seperti startup digital‎ yang memiliki nilai valuasi lebih dari US$1 miliar atau yang dikenal dengan nama unicorn. Dia menjelaskan startup tersebut menurutnya, akan langsung dicaplok oleh investor untuk dikuasai secara penuh, sehingga ke depan diprediksi hanya ada beberapa startup yang bertahan karena telah dikuasai asing.

"‎Sudah terbukti kok, sekarang sudah ada beberapa startup yang dikuasai dari negara lain. Mereka sistemnya itu mencaplok untuk dikuasai secara penuh semua startup yang sudah survive," tuturnya.

Dia juga memprediksi Indonesia hanya akan menjadi penonton terhadap investor asing yang sudah menguasai startup digital lokal. Startup lokal yang kini tengah dibidik investor asing, menurutnya adalah Tokopedia, Go-Jek, dan Bukalapak.

"Jadi ke depan akan terjadi sistem monopoli. Indonesia hanya akan menjadi penonton bagi investor asing yang memiliki startup di sini," katanya.

Selain startup, industri fintech kini juga tengah menjadi incaran investor asal Tiongkok. Menurutnya, salah satu platform pembayaran daring asal Tiongkok Alipay kini juga tengah agresif mencari fintech yang sudah ada untuk diakuisisi, sehingga diprediksi pemain fintech hanya ada beberapa pelaku saja ke depan.

"Dari sisi fintech, saya lihat Alipay sekarang juga mulai masuk dan ada kemungkinan merapat ke beberapa pemain fintech. Jadi intinya sekarang venture capital sedang agresif memburu fintech dan e-commerce yang sudah punya nama," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper