Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perhubungan menilai keberadaan kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) dapat menopang transportasi Palembang, sekaligus mengurai kemacetan lalu lintas di kota tersebut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kehadiran LRT akan melengkapi moda transportasi lainnya di Palembang yang lebih dulu hadir, seperti bus Trans Musi, taksi, angkot, ojek dan lain sebagainya.
"LRT adalah suatu sarana transportasi yang massal. Saya yakin ini bisa menjadi jangkar transportasi di Palembang. LRT juga baru di Indonesia, teknologinya pun tinggi," katanya di Palembang, Sabtu (26/8).
Meski demikian, lanjut Menhub, kehadiran LRT juga perlu dibarengi dengan perubahan gaya hidup dari masyarakat Palembang itu sendiri. Apabila tidak, sambungnya, penggunaan LRT untuk menopang transportasi masyarakat justru tidak akan optimal ke depannya.
Untuk itu, Kemenhub bersama.pemerintah daerah akan melakukan sejumlah upaya agar masyarakat Palembang dapat menggunakan LRT dalam mobilitasnya sehari-hari, di antaranya dengan melakukan sosialisasi secara langsung.
"Sosialisasi itu juga bertujuan untuk mendengarkan pendapat masyarakat terkait LRT. Masukannya seperti apa. Dengan begitu, diharapkan muncul rasa cinta dan bangga terhadap LRT itu, sehingga dapat benar-benar digunakan," tuturnya.
Baca Juga
Sekadar catatan, PT Waskita Karya (Persero) Tbk ditunjuk pemerintah untuk membangun LRT Palembang dengan nilai kontrak investasi mencapai Rp10,9 triliun. Apabila tidak ada aral melintang, proyek infrastruktur itu akan mulai beroperasi pada Juni 2018.
Nanti, jalur LRT Palembang akan melewati Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II – Masjid Agung Palembang –Jakabaring Sport City.
Selain itu, LRT Palembang juga akan dilengkapi dengan 13 stasiun dan 9 sub-tasiun, termasuk memiliki jembatan Sungai Musi dengan bentang sungai 350 meter.