Kabar24.com, JAKARTA - Sejumlah pemimpin dari negara-negara Eropa yang belakangan menjadi target serangan teroris menyampaikan rasa simpati mereka. Wali Kota London Sadiq Khan mengecam serangan di Barcelona dan menyebutnya tindakan biadab.
"London mendukung Barcelona melawan kejahatan terorisme," cuitnya di Twitter seperti dikutip dari CNN, Jumat (18/8/2017).
Spanyol melakukan operasi antiteror pasca-serangan yang diduga dilakukan oleh militan Islamis yang dengan sengaja memacu mobilnya di keramaian di Barcelona hingga menewaskan 13 orang sebelum akhirnya melarikan diri. Polisi menduga kejadian ini merupakan bagian dari serangkaian serangan terencana.
IS mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada Kamis (17/8/2017) di jalanan yang ramai oleh wisatawan tersebut. Otoritas setempat menyebutkan jumlah korban luka berpotensi mencapai lebih dari 100 orang.
Saat ini, polisi tengah memburu pengendara van yang terlihat melarikan diri dengan berjalan kaki. Sebelumnya, lima pelaku penyerangan dengan menggunakan sabuk berbahan peledak ditembak mati pada Kamis malam di Cambrils, sebuah kota yang terletak di sebelah selatan Barcelona. Enam warga sipil dan seorang polisi terluka akibat kejadian tersebut
Polisi saat ini telah menahan dua orang, seorang berkewargaan Moroko dan seorang pria yang berasal dari Melilla, daerah otonomi Spanyol di Afrika Utara. Adapun situasi di Cambrils saat ini sudah terkendali.
Baca Juga
Hingga saat ini jumlah korban akibat serangan van dan sejumlah insiden lainnya pada kamis masih belum jelas.
Kecepatan Tinggi
Sejumlah korban insiden serangan van menyebut, mobil tersebut melaju zigzag dengan kecepatan tinggi di Las Ramblas, menabrak para pejalan kaki dan pesepeda hingga terpental ke udara dan mayat bergelimpangan.
Seorang Turis dari Inggris Keith Welling yang sedang berlibur bersama istri serta putrinya yang berusia 9 tahun mengatakan dia melihat ketika van tersebut melaju melewati mereka ke arah tempat kejadian dan mereka kemudian bersembunyi di sebuah restoran ketika kepanikan mulai menyeruak dan kerumunan orang berlari menyelamatkan diri.
"Orang-orang berteriak dan kami mendengar ledakan, seseorang menangis dan ternyata itu adalah suara tembakan. Saya dan keluarga berlari ke restoran bersama 40 orang lainnya. Awalnya situasi sangat kacau, orang-orang panik dan menangis termasuk seorang anak perempuam berusia tiga tahun," katanya seperti dikutip Reuters, Jumat (18/8/2017).
Serangan ini menjadi yang paling mematikan di Spanyol sejak peristiwa yang terjadi pada Maret 2004 ketika militan IS meletakkan bom di sebuah kereta komuter di Madrid yang akhirnya menewaskan 191 orang dan melukai lebih dari 1.800 orang lainnya.
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari pasca serangan yang disebut serangan jihadis tersebut.