Kabar24.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pengusutan kasus dugaan korupsi kartu tdan penduduk berbasis elektronik (KTP-El) harus terus berlanjut kendati salah satu saksi Johannes Marliem tewas di Amerika Serikat.
Johannes Marliem diketahui memiliki rekaman pembicaraan sejak proses awal proyek KTP-El itu digagas oleh Kementerian Dalam Negeri dan DPR.
Wapres mengatakan kasus KTP elektronik tidak hanya bergantung pada satu saksi saja, namun banyak ratusan saksi yang dapat membuka tabir dugaan korupsi tersebut.
“Harus berlanjut. Karena ini sudah jalan kan dan sudah dua gelombang [penanganan]. Pasti kalau kita lihat prosesnya sangat terbuka sekali,” katanya, di Kantor Wakil Presiden, Selasa (15/8/2017).
Wapres mengucapkan belasungkawa terhadap tewasnya Johannes Marliem, Direktur Biomorf Lane LLC yang diduga bunuh diri. Marliem disebut sebagai penyedia produk sistem perekaman sidik jari bermerek L-1 dalam pembuatan E-KTP.
“Tentu sangat disayangkan, saya berbela sungkawa atas kematian yang masih perlu penelitian lebih lanjut sebabnya kenapa,” ujar Wapres.
Mengenai kelanjutan status Ketua DPR RI Setya Novanto yang sudah berstatus tersangka, Wapres enggan mengomentari lebih lanjut. “Itu urusan hukum. Kita tunggu saja,” ujarnya.
Johannes, (32 tahun) yang bekerja di perusahaan yang memiliki kontrak untuk memasok KTP dinyatakan meninggal akibat luka tembakan di kepala.