Kabar24.com, JAKARTA — Rencana pembangunan apartemen bagi anggota DPR seperti yang diusulkan Wakil Ketua DPR Fahri hamzah mulai menuai polemik.
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyatakan tidak setuju dengan rencana tersebut.
Arsul menyakan ketimbang membangun apartemen, lebih baik memperbaiki gedung DPR yang dinilai olehnya sudah sangat tidak layak. Pasalnya, Gedung Nusantara I yang setiap hari dijadikan para anggota legislatif sebagai kantor dinilai sudah tidak layak karena kelebihan kapasitas.
"Kalau saya pribadi lebih melihat yang diperlukan anggota DPR itu adalah gedung kantor. Gedung ini memang sudah tidak layak. Lift berapa kali macet, kemarin bahkan jatuh," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Jumat (11/8/2017).
Bahkan, anggota Komisi III DPR itu membandingkan dengan ruangan anggota Dewan dengan ruangan Kapolsek. Dia menilai, ruangan sekelas Kapolsek lebih bagus ketimbang ruangan anggota dewan.
"Kita lihat kan ruangan anggota DPR sama Kapolsek bagus mana? Ruang anggota Komisi III sama Kapolsek Tanah Abang atau Kapolsek Kebayoran bagus mana? Itu aja" ujarnya.
Menurut Arsul, ruangan bagi anggota DPR seharusnya memiliki kualitas dan kenyamanan yang sama dengan lembaga negara lain. Selain ruangan yang tak layak, Arsul menilai keselamatan juga perlu diperhatikan.
Sebelumnya Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan lebih baik membangun apartemen untuk Anggota Perlemen di kawasan Senayan bila anggaran Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) DPR 2018 naik.
Menurut Fahri, usulannya itu juga pernah menjadi pembicaraan dalam pembahasan penataan kawasan DPR.
"Anggota DPR pada masa datang, dia mesti tinggal di dekat DPR. Itu ide dari perluasan [kawasan]. Kalau dia tinggal dekat Gedung DPR, dia tidak ada alasan macet,” ujar Fahri. Dia menyebutkan dengan hanya berjalan kaki ke tempat kerja maka kelancaran tugas para anggota Dewan akan lebih terjamin.
Kendati demikian, disinggung apakah anggaran itu juga diperuntukan untuk pembangunan gedung DPR baru, Fahri enggan berkomentar.
