Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Sebut Mahkamah Konstitusi Pijar Negara

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi pijar yang menerangi pemahaman sebuah negara. Selain itu, Jokowi menyatakan peran MK di tengah terpaan gelombang tantangan menjadi sangat penting.
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat (tengah) berpose dengan hakim konstitusi seusai mengikuti prosesi pelantikan Ketua MK periode 2017-2020 dalam Sidang Pleno Khusus di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (14/7)./ANTARA-Wahyu Putro A
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat (tengah) berpose dengan hakim konstitusi seusai mengikuti prosesi pelantikan Ketua MK periode 2017-2020 dalam Sidang Pleno Khusus di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (14/7)./ANTARA-Wahyu Putro A

Kabar24.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi pijar yang menerangi pemahaman sebuah negara. Selain itu, Jokowi menyatakan peran MK di tengah terpaan gelombang tantangan menjadi sangat penting.

Hal itu disampaikan Presiden ketika membuka simposium internasional Mahkamah Konstitusi sebagai Pengawal Ideologi dan Demokrasi dalam Masyarakat Majemuk di Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Jawa Tengah.

"Mahkamah Konstitusi lah yang menginterpretasikan konstitusi sehingga dapat terus menjadi pegangan dan menjadi muara inspirasi bangsa dan negara dalam menjawab tantangan-tantangan baru," kata Kepala Negara melalui siaran resmi, Rabu (9/8/2017).

Dengan lebih dari 17.000 pulau, ratusan suku, dan ribuan bahasa lokal, Jokowi menyebut Indonesia adalah menjadikannya sebuah mosaik keragaman. Di tengah keragaman yang ada itu, lanjutnya, konstitusi hadir untuk menjaga agar tidak ada satu pun kelompok yang secara sepihak memaksakan kehendaknya tanpa menghormati hak-hak warga negara yang lain.

Dia memaparkan pengalaman panjang Indonesia dalam mengelola keragaman itu membuat konstitusi menjadi pelindung kemajemukan yang menjadi ciri khas demokrasi. Apalagi, ungkapnya, Indonesia juga memiliki falsafah hidup bangsa yang tertuang dalam Pancasila yang sekaligus menjadi dasar serta perekat persatuan dan ideologi bangsa.

Jokowi menekankan, pemerintah memegang teguh konstitusi untuk memastikan adanya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak asasi manusia dan hak warga negara bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Dengan penghormatan itu maka setiap warga negara memiliki persamaan kedudukan dalam kehidupan bernegara. Tidak ada warga negara kelas satu, kelas dua, yang ada warga negara Republik Indonesia," ujar Presiden.

Simposium internasional ini digelar pada 9-10 Agustus 2017 di Kota Surakarta. Simposium tersebut menjadi forum bertukar pikiran dan pengalaman bagi negara-negara anggota Association of Asian Constitutional Courts and Equivalent Institutions (AACC) dalam memperkuat nilai-nilai konstitusi, negara hukum dan prinsip-prinsip demokrasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper