Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DUTA BESAR INDONESIA UNTUK FEDERASI RUSIA, MOHAMAD WAHID SUPRIYADI: "Banyak Mengandalkan Networking"

Rusia dan Indonesia telah menjalin hubungan sejarah yang panjang. Negeri Beruang Merah ini sempat menjadi salah satu mitra dekat Indonesia.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia M. Wahid Supriyadi menjawab pertanyaan wartawan pada jumpa pers di Kantor Kementerian Luar Negeri Jakarta, Rabu (5/7)./ANTARA-Suwandy
Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia M. Wahid Supriyadi menjawab pertanyaan wartawan pada jumpa pers di Kantor Kementerian Luar Negeri Jakarta, Rabu (5/7)./ANTARA-Suwandy

Bisnis.com, MOSKWA – Rusia dan Indonesia telah menjalin hubungan sejarah yang panjang. Negeri Beruang Merah ini sempat menjadi salah satu mitra dekat Indonesia. Kini, hubungan Indonesia dan Rusia memasuki era baru khususnya pada sektor ekonomi. Kedua negara mulai saling melirik peluang untuk bekerja sama. Bisnis Indonesia berkesempatan mewawancarai Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Mohamad Wahid Supriyadi. Berikut petikannya:

 

Bagaimana perjalanan Anda hingga menjadi Dubes RI untuk Rusia?

Saya selalu mengatakan kepada para diplomat, kalau tinggal di suatu negara, pelajari sejarah dan budaya karena di situlah pendekatan kita nanti termasuk politik, sosial, dan ekonomi. Saya pernah di Australia 11 tahun, kemudian di Abu Dhabi dan kondisinya berbeda.

Di Australia kita bisa berbeda pendapat tapi diajak makan masih mau karena suatu kehormatan. Di meja makan berdebat itu suatu yang biasa, di Emirat meraka tidak suka. Kalau diundang makan insya Allah datang.

Saya pernah beberapa kali gagal total. Saya pelajari kalau mereka undang kita datang, kita diperlakukan seperti raja tapi [kalau] kita mengundang, belum tentu. Mereka datang itu luar biasa. Saya kemudian mendatangi setiap undangan dan mereka mencatat itu sehingga networking berkembang.

Bagaimana perbandingan dengan di Rusia saat ini?

Menurut saya relatif lebih mudah karena kita memiliki hubungan sejarah. Indonesia memiliki modal yang namanya Soekarno, memiliki sejarah panjang di sini. Rusia adalah negeri yang sangat besar. Kalau kita melihat ada buku Rusia 1.000 tahun lalu, dimulai dari suku Slavs. Mereka sering berantem kemudin ada Rurik yaitu bangsawan Rusia tampil untuk memerintah dan awalnya demokrasi.

Kemudian muncul Prince Vladimir yang kemudian men-declare agama Ortodoks. Saat itu, terdapat dua pilihan yakni Islam dan Ortodoks. Islam tidak bisa minum alkohol tapi negeri ini dingin yang harus minum alkohol.

Jadi, ini [Rusia] hampir menjadi negara Islam sebenarnya. Namun, di sini, Islam dan Ortodoks tidak pernah berantem. Justru Ortodoks dengan Katolik memiliki hubungan yang kurang harmonis. Ini negeri yang besar dengan perjalanan panjang dan mengalami pemberontakan, membentuk sejarah Rusia yang akhirnya dipegang oleh otoriter.

Bagaimana hubungan historis Rusia dengan Indonesia?

Jika melihat sejarah, Rusia adalah salah satu negara pertama yang juga mendukung kemerdekaan Indonesia di PBB. Rusia juga sangat berjasa ketika [membantu] merebut Irian Barat. Soekarno yang pernah berkunjung ke Rusia pada 1956 dan mendaptakan sambutan luar biasa. Salah satu masjid di St. Petersburg sering disebut Masjid Soekarno karena pernah dikunjungi beliau.

Saat merebut Irian Barat, Indonesia mendapat bantuan dari Rusia, pesawat-pesawat kita baru, mengirimkan 12 kapal selam dengan 6 kapten dari Rusia. Saya pernah bertemu kapten kapal itu. Hubungan kita sangat kuat. Peristiwa G30S/PKI tak membuat hubungan kita dengan Rusia putus.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bisnis Indonesia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper