Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyerangan Novel Baswedan : Polri Tawari KPK Bentuk Tim Gabungan Investigasi, Bukan Pencari Fakta

Polri mengundang KPK untuk membentuk tim investigasi gabungan guna segera menuntaskan kasus penganiayaan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang terjadi pada 11 April 2017 lalu.
Kapolri Jend. Pol. Tito Karnavian menunjukkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan dalam konferensi pers mendadak usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (31/7) sore./BPMI Sekretariat Presiden
Kapolri Jend. Pol. Tito Karnavian menunjukkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan dalam konferensi pers mendadak usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (31/7) sore./BPMI Sekretariat Presiden

Kabar24.com, JAKARTA--Polri mengundang KPK untuk membentuk tim investigasi gabungan guna segera menuntaskan kasus penganiayaan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang terjadi pada 11 April 2017 lalu.

Usai bertemu Presiden Joko Widodo, Kapolri Jend. Pol. Tito Karnavian mengemukakan dirinya bersama Kapolda Metro saat itu Irjen Pol. M. Iriawan telah menyampaikan secara langsung kepada pimpinan KPK pada 16 Juni 2017 tawaran untuk membentuk tim gabungan, mulai penyelidikan hingga analis.

"Kami menawarkan untuk membentuk tim gabungan, khususnya Polda Metro Jaya dan KPK. Jadi tim penyelidik dari KPK yang bergabung dengan Polri untuk melakukan, sekali lagi memverifikasi teknis hal-hal yang sudah dikerjakan oleh polri maupun untuk melakukan langkah-langkah bersama ke depan dalam rangka mengungkap kasus ini. Kami terbuka untuk hal ini," kata Kapolri di Kantor Presiden, Senin (31/7/2017) sore.

Dalam pertemuan tersebut, Tito menuturkan telah memaparkan temuan-temuan yang didapat sampai 16 Juni 2017, kecuali sketsa wajah yang baru Polri miliki 2 hari lalu.

Namun, Kapolri menolak apabila tim gabungan itu disebut sebagai tim pencari fakta karena apa yang akan dilakukan oleh tim gabungan Polri-KPK ini sudah jauh ke level investigasi.

"Karena ini kasus ini kita anggap sudah ada dugaan pidananya sudah, sehingga melakukan investigasi untuk menyidik dan kemudian memproses kasus itu, untuk mengungkap dan menangkap pelakunya," kata mantan Kapolda Metro Jaya ini.

Selain itu, dia menyampaikan informasi yang beredar mengenai keterlibatan seorang jenderal dalam kasus ini akan ditindaklanjuti oleh penyidik.

Polri, lanjutnya, akan mengirim tim untuk mendengar keterangan dari Novel secara langsung.

"Untuk pro justitia dan agar lebih fair, kami meminta dari KPK juga untuk mendampingi. Pada saat itu Ketua KPK Pak Agus Raharjo atau salah satu komisioner berkenan untuk mendampingi tim dari Polri sehingga informasi yang kita dapatkan objektif. Namun sampai hari ini informasi dari KPK untuk keberangkatan ke Singapura belum kami terima," katanya.

Dia menambahkan akan kembali berbicara dengan pimpinan KPK untuk membahas mengenai keberangkatan tim dari Polri dan KPK ke Singapura.

Kemungkinan, tuturnya, keberangkatan ke Singapura itu akan terjadi pada pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper