Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dinas Perdagangan NTB Siapkan i-Shop Dukung Digitalisasi UMKM

Dinas Perdagangan Provinsi NTB mengharapkan para pelaku UMKM potensial bisa membuka diri dengan melakukan pola transaksi berbasis digital.
Perajin menyelesaikan pembuatan tempat parcel berbahan rotan di sentra kerajinan rotan/Antara-Mohammad Ayudha
Perajin menyelesaikan pembuatan tempat parcel berbahan rotan di sentra kerajinan rotan/Antara-Mohammad Ayudha

Kabar24.com, MATARAM -- Dinas Perdagangan Provinsi NTB mengharapkan para pelaku UMKM potensial bisa membuka diri dengan melakukan pola transaksi berbasis digital. Proses digitalisasi tersebut diharapkan bisa dimulai dari promosi hingga proses pembayaran non tunai.

Salah satu cara yang dilakukan Dinas Perdagangan NTB adalah mengedukasi para pelaku UMKM serta menyiapkan wadah untuk digitalisasi UMKM dengan menggunakan i-shop yang telah dikembangkan oleh Dinas Perdagangan.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Putu Selly Andayani mengatakan, dari sektor perdagangan, pihaknyatelah mengumpulkan ratusan pelaku UMKM untuk sosialisasi dan edukasi terkait digitalisasi serta pembentukan i-Shop NTB yang menjadi toko elektronik bersama UMKM di NTB.

"Saya ingin UMKM terbiasa dengan non tunai. 17 Agustus nanti akan ekspor 20 UMKM oleh Gubernur NTB melalui kerjasama dengan PT Pos Indonesia," ujar Selly di Mataram, Rabu (26/7/2017).

Selain melalui i-shop, Selly juga berharap para pelaku UMKM bisa dibekali dengan mesin Electronic Data Capture (EDC) untuk kemudahan proses transaksi. Selain kemudahan bertransaksi, biasanya belanja dengan pembayaran melalui mesin EDC cenderung lebih tinggi nilainya dibanding pembayaran secara tunai.

"Waktu NTB ekspo, seorang istri gubernur di Sumatera ada yang membeli mutiara Lombok hingga Rp60 juta, kalau tidak ada EDC kan jarang orang bawa uang tunai segitu," papar Selly.

Selly mengharapkan, tidak ada lagi cerita tragis pelaku UMKM NTB yang kehilangan mata pencahariannya karena tergerus oleh kemunculan industri baru. Dia mencontohkan Banyumulek yang pernah berjaya di industri gerabah tetapi gagal untuk mengikuti perkembangan dan tuntutan pasar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper