Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kronologi Penikaman Prajurit TNI di Inhil Riau Oleh Geng Motor

Seorang prajurit TNI yang bertugas sebagai Bintara pembina desa (Babinsa) di Indragiri Hilir Riau, menjadi korban penikaman hingga meninggal dunia.
Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Cucu Sumantri didampingi Danrem 031 Wira Bima Riau Brigjen TNI Abdul Karim memberikan keterangan pers tentang penikaman prajurit TNI di Indragiri Hilir, Riau. Korban meninggal akibat ditikam pelaku yang diduga anggota geng motor. /Bisnis.com-Arif Gunawan
Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Cucu Sumantri didampingi Danrem 031 Wira Bima Riau Brigjen TNI Abdul Karim memberikan keterangan pers tentang penikaman prajurit TNI di Indragiri Hilir, Riau. Korban meninggal akibat ditikam pelaku yang diduga anggota geng motor. /Bisnis.com-Arif Gunawan

Kabar24.com, PEKANBARU - Seorang prajurit TNI yang bertugas sebagai Bintara pembina desa (Babinsa) di Indragiri Hilir Riau, menjadi korban penikaman hingga meninggal dunia.

Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Cucu Sumantri dalam konferensi persnya di Pekanbaru, mengatakan anggotanya itu menjadi korban penikaman dan gugur saat menjalankan tugas.

"Kejadian ini begitu memprihatinkan bagi kami karena Bintara kami yang sedang menjalankan tugas yakni Serda Musaini meninggal usai membantu menyelenggarakan pemakaman warga setempat," katanya Sabtu (8/7/2017).

Mayjen Cucu menjelaskan kronologi kejadian dimulai pada Jumat (7/7/2017) siang lalu, saat itu Serda Musaini beserta rekannya Kopka Candra, sedang membantu masyarakat Parit 8, Kelurahan Tagaraja, Kecamatan Kateman, Indragiri Hilir untuk menyalatkan dan mengantar warga yang meninggal ke pemakaman.

Saat di perjalanan ke lokasi pemakaman, yaitu sekitar Jalan Jenderal Sudirman, ada seorang pemuda yang kemudian menjadi pelaku, tengah mengendarai motor dengan gaya bebas hingga mengangkat salah satu ban motor (standing freestyle).

Pelaku yang bernama Tamsir (21), sekitar 50 meter sebelum iring-iringan jenazah lewat, sambil membawa motor secara ugal-ugalan itu, menabrak rumah salah satu warga yang merupakan ustad setempat.

Pelaku ini diduga anggota geng motor karena membawa motor tidak standar dan ngebut tanpa alasan yang jelas.

Melihat kejadian itu, Kopka Candra menegur pelaku yang menabrak rumah tersebut, tetapi mendapatkan perlawanan.

"Melihat hal itu, Serda Musaini mengatakan 'Kamu kok melawan, dia itu [Kopka Candra] anggota TNI juga walau pakai pakaian sipil usai menyalatkan jenazah," katanya.

Karena merasa tidak terima ditegur, pelaku kemudian datang kembali menjumpai Serda Musaini usai proses pemakaman jenazah warga selesai diselenggarakan.

Saat menjumpai itulah, pelaku Tamsir melakukan penikaman sehingga Serda Musaini mengalami luka tusukan hingga meninggal dunia.

"Kami mendorong aparat TNI dan Kepolisian untuk mengusut tuntas dan menertibkan semua pelaku dan geng motor yang ada di wilayah Pangdam I Bukit Barisan mulai Sumut, Sumbar, Riau, dan Kepri," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper