Kabar24.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mencatat hingga Juni 2017, terdapat 213 orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) yang terkait dengan ISIS dan terorisme.
Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ronny F. Sompie merinci, dari jumlah tersebut 91 orang di antaranya masuk DPO terkait dengan ISIS dan 143 lainnya terkait terosisme.
“Yang terorisme ini beda dengan ISIS, orangnya berbeda,” ujarnya, Rabu (5/7/2017).
Dia melanjutkan, DPO tersebut atas rekomendasi pihak kepolisian dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Dia pun merinci, DPO terkait ISIS 83 orang di antaranya berasal dari Indonesia, 1 orang dari Algeria, 2 orang asal Kuwait, 2 orang dari Arab Saudi, 1 orang asal Suriah, dan 2 orang lainnya berkewarganegaraan Turki.
Adapun DPO terorisme sebanyak 19 orang dari Algeria, 18 orang warga negara Indonesia, 10 orang dari Mesir dan 10 orang dari Pakistan dan enam asal India. Adapun sisanya berasal dari berbagai negara.
Untuk mengatasi hal itu, Ronny mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan lembaga terkait seperti BNPT, Polri, BIN, dan TNI.
"Untuk meminimalisir kerja sama harus diperkuat kami pun sering dapat data dari Polri, BNPT ketika ada WNI yang kemungkinan akan terlibat ISIS. Sehingga bisa kami antisipasi di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI)," ujarnya.