Bisnis.com, BAKAUHENI -- Pemudik merasa terbantu dengan program Buffer Zone dari ASDP yang bisa mereduksi antrian tiket di Pelabuhan Bakauheni.
Faik Fahmi, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengatakan program Buffer Zone dibuat atas inisiasi para stake holder agar bisa membantu pemudik yang ingin menghemat waktunya dalam mengantri. Sistem ini digunakan untuk mengelola pemudik supaya lebih teratur dalam pembelian dan mereduksi penumpukan pembelian tiket di Bakauheni.
Buffer Zone adalah layanan yang disediakan ASDP untuk pembelian tiket secara langsung di tempat maupun online. Buffer Zone sengaja dibuat terpisah agar para pemudik bisa langsung membeli tiketnya tanpa harus pergi ke Pelabuhan Bakauheni terlebih dahulu.
Lokasi Buffer Zone terletak di sekitaran Lampung yang terbagi dari tiga tempat yang terpisah dengan Pelabuhan Bakauheni, yakni berada di Terminal Rajabasa, Mesjid Agung Kalianda, dan Rumah Makan Begadang IV. Tempat tersebut dilengkapi dengan fasilitas yang cukup bagi pemudik saat menunggu angkutan umum yang menuju arah pelabuhan.
"Pembelian tiket secara online saat ini sudah digunakan sebanyak 24% pemudik. Program Buffer Zone juga ikut mereduksi antrian di Bakauheni. Sehingga tahun arus balik tahun ini tidak sepadat tahun sebelumnya," kata Faik saat Konferensi Pers, Sabtu (1/7/2017).
Opi (22), mahasiswa asal Jakarta ini merasa terbantu akan adanya Buffer Zone yang terletak di Terminal Rajabasa, Lampung. "Jika mengantri di Bakauheni pastinya lama. Jadi lebih baik beli dari sini [Terminal Rajabasa]," ujar Opi kepada Bisnis, Sabtu (1/7/2017).
Berbagai kebijakan ASDP, Kemenhub, dan para stake holder lainnya dinilai cukup berhasil mereduksi antrian di Bakauheuni. Sampai siang hari tepatnya pukul 12:30WIB Sabtu (1/7/2017) arus balik di Bakauheni terbilang mulai padat namun lancar. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi adanya lonjakan arus balik pada Sabtu malam dan hari Minggu.