Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tentara Israel Tembak Pria Palestina Bersenjata

Tentara Israel pada Rabu (28/6/2017) menembak mati seorang pria bersenjata Palestina, yang menembaki mereka selama penyerbuan untuk mengungkap persembunyian senjata di kota jajahan Hebron, Tepi Barat, kata militer Israel.
Ilsutrasi tentara Israel dan pemua Palestina/Reuters
Ilsutrasi tentara Israel dan pemua Palestina/Reuters

Bisnis.com, YERUSALEM -  Tentara Israel pada Rabu menembak mati seorang pria bersenjata Palestina, yang menembaki mereka selama penyerbuan untuk mengungkap persembunyian senjata di kota jajahan Hebron, Tepi Barat, kata militer Israel.

Kementerian Kesehatan Palestina memastikan kematian pria tersebut namun belum memberikan penjelasan lebih lanjut terkait jatidirinya.

Militer mengeluarkan gambar senjata otomatis darurat tergeletak di tanah, yang mereka sebut milik pria itu.

Militer Israel sering melakukan patroli dan pencarian di daerah Palestina untuk menangkap tersangka dan mencari peluru.

Gelombang serangan jalanan Palestina yang dimulai pada Oktober 2015 telah berkurang dalam beberapa bulan terakhir namun belum berhenti. Sedikitnya 254 warga Palestina dan satu warga Yordania tewas sejak gelombang kekerasan sporadis dimulai pada 2015 di Israel dan wilayah Palestina.

Israel mengatakan, setidak-tidaknya 172 dari yang tewas adalah pelaku pembunuhan, penusukan, penembakan, atau serangan dengan menabrakkan mobil. Sisanya tewas pada saat bentrokan dan unjuk rasa.

Tiga puluh tujuh warga Israel, dua turis Amerika dan seorang mahasiswi Inggris juga tewas dalam kekerasan tersebut.

Israel mengatakan bahwa pemimpin Palestina telah menghasut warganya untuk melakukan kekerasan. Namun pihak berwenang Palestina, yang menjalankan pemerintahan sendiri di wilayah Tepi Barat, menyangkal tuduhan tersebut dengan mengatakan bahwa keputusasaan atas pendudukan Israel terhadap tanah warga Palestina untuk mendirikan sebuah negara adalah penyebabnya.

Perundingan damai antara pihak-pihak terkait yang diperantarai AS, terhenti pada 2014. Warga Palestina ingin mendirikan negara merdeka di wilayah Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur, wilayah yang direbut Israel pada Perang Timur Tengah 1967.

Presiden AS Donald Trump bertekad mencapai "kesepakatan bersejarah" di antara kedua pihak. Utusannya bertemu dengan pemimpin Israel dan Palestina pada pekan lalu, berusaha memerantarai perundingan kembali namun tidak ada tanda kapan mereka dapat benar-benar memulai perundingan itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : REUTERS/ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper