Bisnis.com, JAKARTA-Pembangunan karakter bangsa Indonesia dapat dilakukan dengan pemberdayaan berbagai elemen masyarakat, mulai dari level individu sampai dengan level institusi setingkat negara.
Pemberdayaan masyarakat dalam upaya membangun karakter bangsa tersebut menggunakan prinsip-prinsip spiritualisme, nasionalisme, humanism, etika moral dan nilai-nilai positif dan kebenaran yang universal.
Direktur Eksekutif National Character Building (NCB) Program, Azman Ridha, mengatakan pembangunan karakter bangsa itu berorientasi pada perbaikan perilaku dan etika moral bangsa dengan pendekatan pola terpadu dan bersifat aplikatif.
“Kami dengan konsep National Character Building Program menawarkan alternatif bagi pembangunan karakter bangsa Indonesia tersebut melaui pemberdayaan berbagai elemen masyarakat,” katanya, Senin (19/6/2017).
Menurutnya, NCB Program akan terus menyelenggarakan berbagai program terpadu untuk mewujudkan pembangunan karakter bangsa melalui pemberdayaan berbagai elemen masyarakat, dimulai dari level individu sampai level institusi setingkat negara.
Selanjutnya melakukan berbagai kegiatan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat dalam penerapan nilai-nilai budi pekerti yang mulia dan etika moral yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga
Adapun langkah nyata yang lakukan NCB Program, lanjutnya, diantaranya menyelenggarakan training dan pelatihan Neuro Linguistic Program (NLP) yang dipadukan dengan teknis hypnosis, hypnoteaching, serta nilai-nilai spiritualisme dan character building.
Dia menjelaskan manfaat dari pelatihan NLP antara lain peserta mampu memahami dan meningkatkan cara kerja dan pola komunikasi pikiran sadar dan bawah sadar serta aplikasinya dalam proses coaching, training, public speaking, marketing, negosiasi, dan mengelola organisasi.
Selanjutnya peserta dapat mengatasi mental block, pengalaman negatif yang menghambat kinerja dan produktifitas, baik untuk diri sendiri maupun teamwork, serta membantu mempercepat terwujudnya goal/keinginan, dan mampu meniru (menduplikasi) keunggulan orang lain.
Selanjutnya dapat mempengaruhi dan mengubah perilaku orang lain, serta dapat digunakan untuk proses terapi pengobatan, counseling, hypnotherapy, serta mampu menghadapi dan mengelola konflik dan perbedaan dengan arif bijaksana
“Juga dapat menyelesaikan berbagai konflik maupun pertentangan pribadi dan organisasi secara elegan dan proporsional,” ujarnya.