Kabar24.com, JAKARTA - Jumlah korban tewas dalam musibah kebakaran yang mrnghancurkan sebuah gedung 24 lantai di London, diprediksi akan terus meningkat seiring dengan masih banyaknya korban yang dilaporkan hilang.
Petugas kebakaran juga dilaporkan masih menghadapi situasi berbahaya dalam pencarian jenazah para korban yang terbakar hangus.
Seperti diberitakan Reuters, Kamis (15/6/2017), asap masih terlihat membubung dari rangka gedung rumah susun Grenfell Tower pada Kamis pagi, 30 jam setelah si jago merah melahap bangunan tersebut pada Rabu pagi yang membuatnya terlihat seperti obor besar hanya dalam beberapa mebit setelah api mulai membakar gedung.
Otoritas setempat mengkonfirmasi jumlah korban tewas sebanyak 12 orang dan menyebutkan bahwa angka tersebut akan terus meningkat. Sebelumnya, petugas pemadam kebakaran telah menyelamatkan 65 orang dari gedung tersebut.
Para korban selamat yang kehilangan seluruh harta bendanyapun menginap di tenda darurat sementara badan amal dan kelompok bantuan lokal dibanjiri sumbangan pakaian dan tempat tidur dari warga London yang terkejut akan insiden ini.
Gedung rusun tersebut dibangun pada 1974 di North Keningston, sebuah area yang terletak di barat London. Gedung ini memiliki 120 unit dan diprediksi ditinggali oleh sekitar 600 jiwa.
Jeritan mengerikan terdengar dari orang-orang yang terjebak dalam gedung ketika api melahap benda benda di sekitar mereka. Mereka berteriak minta tolong dan mencoba keluar dari gedung dengan menggunakan tali darurat yang terbuat dari jalinan seprai.
Sementara, Unit Tanggap Darurat mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab kebakaran. Sejumlah penghuni mengaku tidak mendengar alarm sementara yang lain mengaku telah berulang kali diingatkan soal ringkihnya gedung tersebut terhadap potensi kebakaran.