Kabar24.com,JAKARTA- Polri meminta agar penyidik KPK yang menjadi korban penyiraman air keras mau menyampaikan informasi-informasi penting yang dia ketahui terkait insiden yang menimpanya kepada pihak kepolisian, untuk bisa dilakukan proses secara hukum.
Hal ini disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto dalam menanggapi komentar Novel yang dimuat di sebuah tulisan pada situs Majalah Time, time.com.
"Gini, kalau keterangannya itu ingin menjadi satu keterangan yang berharga silakan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan. Kalau keterangan itu disampaikan kepada media kan tidak bisa dijadikan pro yustisia. Kemarin polisi meminta keterangan [dari novel] tapi tidak tuntas. Nanti mungkin kalau yang bersangkutan bersedia diperiksa mungkin diperiksa di Singapura," katanya, Rabu (14/6/2017).
Di laman situs time.com, terdapat sebuah tulisan berjudul: 'I Don't Want to Be Sad': Indonesia's Top Graft Buster Talks to TIME From His Hospital Bed'. Dalam tulisan tersebut diberitakan bahwa Novel merasa heran karena polisi belum juga bisa menangkap pelaku dibalik kejadian penyiraman air keras yang menyebabkan kerusakan pada matanya.
Bahkan, dalam tulisan itu disebut bahwa Novel pernah mendapat 'bisikan' terkait kemungkinan keterlibatan seorang petinggi kepolisian yang tidak disebutkan namanya.
"Sebenarnya saya mendapat informasi bahwa seorang jendral polisi- seorang pejabat tinggi kepilisian- terlibat. Awalnya saya mengatakan bahwa informasi tersebut salah. Namun, sekarang, setelah dua bulan berlalu dan kasus ini belum terselesaikan, saya katakan [pada orang yang menyampaikan dugaan itu] perasaan bahwa informasi tersebut mungkin benar," kata Novel seperti dikutip dari tulisan di time.com yang dipublikasikan pada, Selasa (13/6/2017).
Baca Juga
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan yang ditanyai terkait pernyataan Novel pada tulisan tersebut mengaku belum mengetahui terkait hal ini.
"Saya belum baca [tulisan di time.com]," katanya.
Ketika ditanyakan mengenai apakah pisi sudah mengambil keterangan dari Novel, dirinya menyebutkan bahwa telah bertemu dengan pebyidik KPK itu dan telah meminta keterangan darinya.
"Sudah diambil keterangan kok. Saya kan ke sana. Saya dapat foto terakhir dari yang bersangkutan," tambahnya.
Lantas, benarkah ada keterlibatan seorang petinggi seperti keterangan yang ditulis oleh time.com? Jika tidak, apakah polisi akan bisa mengungkap kasus ini secepatnya?