Kabar24.com, JAKARTA—Sekjen PPP kubu Djan Farizd, Dimyati Natakusumah meminta Romahurmuzy dan Djan Faridz segera melakukan islah karena kedua tokoh menjadi kunci perdamaian kedua kubu.
"Kalau untuk kepentingan pemilu dan pilkada kita harus bersatu, bersatu saja berat untuk menghadapi Pemilu 2019, apalagi pecah," kata Dimiyati di Kompleks Parlemen, Kamis (15/6/2017).
Dimyati menyatakan momentum Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk menyelesaikan persoalan kedua kubu. Menurutnya, kalau Romi dan Djan Faridz sudah duduk bersama maka para kader lainnya akan ikut jadi makmum.
“Jangan kedepankan ego kepentingan pribadi dan kelompok," kata Dimyati.
Secara pribadi Dimyati tak ingin proses hukum dilanjutkan dengan adanya hasil keputusan dari PT TUN yang menyatakan PPP yang sah di bawah kepemimpinan Romy.
"Saya menyatakan dari dulu ingin islah. Tidak ada itu hasil perseteruan saya menang, saya kalah. Apalagi anggota DPR yang dipilih oleh rakyat melakukan pencitraan jadi terombang-ambing, kalau saya siapa yang puya SK harusnya ikut," ujarnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) menetapkan bahwa PPP kubu Romahurmuziy merupakan kepengurusan yang sah.
Romi mengatakan, sebenarnya sebelum ada putusan pengadilan, seluruh komponen yang bertikai di PPP telah islah dua setengah tahun silam di Muktamar VIII, Pondok Gede, Jakarta. Islah pada April 2016 itu telah dikukuhkan dalam Surat Keputusan Menkumham.
"Mengambil berkah Ramadan, dalam waktu dekat saya akan mendatangi Pak Djan Faridz dan mengajak beliau bergabung bersama-sama dalam kepengurusan ini dan membesarkan PPP," kata Romi.
Romi juga menawarkan kepada seluruh kader Djan Faridz untuk menyudahi pertikaian hukum dan berupaya bersama menjadikan PPP sebagai partai tiga besar pemenang pemilu.
"Dengan adanya putusan ini, saya mengetuk pintu hati Pak Djan dan kawan-kawan dengan segala kerendahan hati, agar kembali bersatu, karena persatuan itu disukai Allah dan perpecahan itu dibenci Allah," kata Romi.