Bisnis.com, JAKARTA— Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai menunjukkan keberpihakannya pada negara Arab Saudi dan loyalisnya yang saat ini sedang mengucilkan Qatar.
Trump memuji langkah Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), Yaman, Libya, Maladewa dan Mesir dalam menangani ancaman terorisme melalui pemutusan hubungan diplomatik dengan Qatar. Pernyataannya itu diucapkannya melalui cuitannya di akun Twitter-nya pada Selasa (6/6/2017) waktu setempat.
“Cukup baik melihat hasil kunjungan [kami] ke Arab Saudi dan bertemu 50 negara Islam. Dan mereka telah melunasi janji mereka untuk mengambil tindakan tegas kepada yang mendanai kasi ekstrimis, dan petunjuk itu mengarah ke Qatar,” tulisnya, seperti dikutip dari akun @realDonaldTrump, Rabu (7/6/2017).
Dia pun menyatakan, kebijakan pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi dan enam negara sekutunya itu akan mengakhiri ancaman dari aksi terorisme di dunia. Dukungan itu tetap dierikan oleh Trump kendati pangkalan udara terbesar AS di Timur tengah berada di Al-Udeid, Qatar.
Pernyataan Trump melalui akun Twitter-nya itu secara otomatis merusak rencana Pemerintah AS secara keseluruhan yang ingin menenangkan konflik di Teluk Arab secara diam-diam. Pasalnya, posisi Qatar terlalu penting bagi AS untuk mempertahankan supremasi politik dan ekonominya di Timur Tengah.
Namun demikian, salahs atu pejaat senior Gedung Putih mengatakan, Presiden Trump telah menelepon pemimpin Arab Saudi yakni Raja Salman untuk meyakinkan perlunya perdamaian dan persatuan di Teluk Arab.
"Trump berpesan bahwa kita memerlukan persatuan di wilayah tersebut untuk melawan ideologi ekstrem dan pendanaan teroris. Penting agar negara di Teluk Arab bersatu untuk perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut," kata pejabat senior tersebut kepada Reuters.
Seperti diketahi, langkah pemutusan diplomatik yang dilakukan oleh Arab Saudi dan enam sekutunya tersebut awalnya tidak diketahui oleh AS. Kementerian Luar Negeri AS baru mengetahui kebijakan itu setelah mendapat pemberitahuan resmi dari para pejabat negara Timur Tengah.
Adapun, pada saat bersamaan dengan pernyataan Trump di akun media sosialnya, Departemen Pertahanan AS juga sedang memberikan keterangan resmi terkait pujiannya kepada Qatar karena menyediakan pangakalan militer yang baik bagi AS.
“Qatar dan AS telah menemukan komitmen abadi untuk mendukung keamanan regional,” tulis Pentagon.
Seperti diketahui,sekitar 8.000 personel militer A.S. ditempatkan di pangkalan udara Al-Udeid QataR. Pangkalan tersebut menjadi salah satu titik penting bagi AS dalam melakukan serangan kepada kelompok militan ISIS di Suriah dan Irak.